Sinopsis Film Godaan Setan yang Terkutuk, Kisah Horor Penggoda Iman di Keluarga (Foto: ist)
JAKARTA - Sinopsis film Godaan Setan yang Terkutuk akan dibahas dalam artikel Okezone kali ini. Mengangkat tema tentang godaan iblis yang menguji iman dan keharmonisan keluarga, film ini disutradarai Fahmy J. Saad dan diproduseri oleh Yoen K serta Phillip Lesmana. Menggandeng rumah produksi Maxima Pictures, Sinergi Pictures, VLP Indonesia, dan Ben Film, cerita dalam film ini tak hanya menyuguhkan kengerian, tetapi juga pesan moral yang kuat.
Konflik dalam film ini diperlihatkan secara intens lewat trailer berdurasi 1 menit 40 detik yang telah dirilis di kanal YouTube Sinergi Pictures. Salah satu kutipan yang mencolok dalam trailer dan materi promosi film ini adalah: "Jika kau ingin merusak sebuah keluarga, rusaklah dulu ibunya." Kalimat tersebut menjadi inti dari pesan horor yang ditawarkan film ini—bahwa kejahatan spiritual bisa menghancurkan keluarga dari dalam, dimulai dari sosok yang selama ini menjadi pondasinya.

Sinopsis Film Godaan Setan yang Terkutuk
Godaan Setan yang Terkutuk berkisah tentang Ustadz Ahmad (Donny Alamsyah), seorang peruqyah yang terbiasa menangani gangguan spiritual. Tapi kali ini, ancaman justru datang dari dalam rumahnya sendiri. Iblis perlahan mulai merusak keseimbangan keluarganya, dimulai dari titik paling lemah: sang istri (Poppy Sovia).
Iman mulai digoyahkan, rasa syukur menghilang, dan kehangatan keluarga mulai retak. Di tengah tekanan itu, Ustadz Ahmad harus melindungi keluarganya bukan hanya dengan doa, tapi juga dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.
Donny Alamsyah mengaku tertarik membintangi film ini karena kedekatannya dengan realitas kehidupan. “Saya tertarik karena film ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi peran seorang kepala keluarga yang berjuang melindungi keluarganya dari godaan spiritual. Ini adalah tantangan yang sangat menarik bagi saya sebagai aktor,” ungkapnya.
Sementara itu, Poppy Sovia yang berperan sebagai istri Ustadz Ahmad menilai film ini bukan horor biasa. “Sebagai seorang ibu, saat pertama kali membaca skenarionya, saya merasa ini bukanlah horor biasa. Lebih dari itu, film ini menyampaikan banyak pesan moral yang mendalam,” katanya.