Sinopsis Film Midway, Pertarungan Samudra Pasifik di Perang Dunia II
JAKARTA - Sinopsis film Midway akan dibahas dalam artikel Okezone kali ini. Film Midway yang dirilis pada tahun 2019 menjadi salah satu karya sutradara Roland Emmerich. Dengan latar belakang Perang Dunia II di Samudra Pasifik, film ini mengisahkan enam bulan pertama setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor hingga pertempuran besar di Midway yang menjadi titik balik perang antara Amerika Serikat dan Kekaisaran Jepang.
Film ini dibintangi oleh Ed Skrein, Patrick Wilson, Luke Evans, Aaron Eckhart, Nick Jonas, Mandy Moore, Dennis Quaid, Tadanobu Asano, Darren Criss, dan Woody Harrelson.
Menurut ulasan Rotten Tomatoes, film ini mendapat peringkat persetujuan sebesar 42% berdasarkan 175 ulasan dan peringkat rata-rata 5,2/10.

Sinopsis Film Midway
Kisah dimulai pada Desember 1937, ketika Letnan Komandan Edwin T. Layton, perwira intelijen Angkatan Laut Amerika Serikat, menghadiri sebuah acara kenegaraan di Tokyo. Dalam pertemuan tersebut, Laksamana Isoroku Yamamoto memperingatkan bahwa Jepang akan terpaksa berperang jika pasokan minyak mereka—yang 80 persen berasal dari impor—terancam oleh Amerika.
Tiga tahun kemudian, tepatnya 7 Desember 1941, Jepang meluncurkan serangan mendadak ke Pearl Harbor. Serangan ini memaksa Amerika untuk terjun langsung dalam Perang Dunia II. Yamamoto kemudian mengusulkan rencana besar untuk menyerang Pulau Midway. Sementara itu, Letnan Richard "Dick" Best dan pasukannya dari kapal induk USS Enterprise mulai melancarkan serangan ke Kepulauan Marshall pada Februari 1942.
Setelah misi pengeboman oleh Jimmy Doolittle di Tokyo pada bulan April, Jepang akhirnya menyetujui rencana Yamamoto untuk menyerang Midway. Di pihak Amerika, Layton dan tim kriptografernya, termasuk Joseph Rochefort, berhasil membongkar sandi Jepang yang menyebut sasaran mereka sebagai "AF". Lewat taktik cerdas, Layton memastikan "AF" adalah Midway, bukan lokasi lain di Pasifik Selatan.
Untuk memastikan kesiapan tempur, kapal induk USS Yorktown yang rusak diperintahkan untuk diperbaiki hanya dalam waktu 72 jam. Sementara itu, Laksamana William Halsey Jr. digantikan oleh Laksamana Raymond A. Spruance karena alasan kesehatan.