Siswa SDN Bombana Sultra Diduga Keracunan MBG Usai Santap Ayam Busuk

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 23 Apr 2025 20:31 WIB

Sejumlah siswa di SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sultra, mengalami muntah-muntah setelah diduga menyantap menu MBG. Ilustrasi. Sejumlah siswa di SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, mengalami muntah-muntah setelah diduga menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Makassar, CNN Indonesia --

Sejumlah siswa di SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, mengalami muntah-muntah diduga usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG).

Dinas Kesehatan Bombana hal tersebut terjadi karena kualitas ayam dalam menu MBG itu tak bagus. Pihak dinas pun sudah mengambil sampel makanan tersebut untuk diperiksa.

Kepala Dinas Kesehatan Bombana, Darwis mengatakan program MBG di Kabupaten Bombana telah berjalan selama tiga hari di tiga sekolah dasar dengan jumlah makanan untuk 1.043 orang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini hari ketiga, anak-anak ada yang muntah karena busuk itu ayamnya, maka kami ambil sampelnya, besok saya kirim ke BPOM," kata Darwis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/4).

Pendistribusian makanan tersebut, kata Darwis, ditangani oleh salah satu vendor untuk membagikan makanan MBG ke tiga sekolah dasar di Kabupaten Bone.

"Hasilnya sementara kita susun laporannya yang akan kita laporkan kepada pimpinan nantinya. Hari ini menunya ayam kripik. Itulah yang busuk ayamnya," ungkapnya.

Darwis menuturkan sementara ini pihaknya tengah memantau seluruh siswa yang mengalami muntah-muntah setelah menyantap ayam goreng dari menu program MBG yang baru berjalan di Kabupaten Bombana.

"Saya perintahkan nakes-nakes saya untuk memonitor di rumah masing-masing anak-anak yang terkena dampak muntah-muntah tadi, siapa tahu ada kemudian berkelanjutan sakitnya," jelasnya.

Darwis pun mempertanyakan proses penyiapan makanan program MBG sehingga sejumlah siswa di SDN 33 Kasipute mengalami muntah-muntah usai menyantap makanan tersebut.

"Ini yang kami beri perhatian kepada pemenang tender ini, kenapa bisa begini prosesnya. Karena mereka rekrut sendiri tenaga gizinya, tenaga pengelolanya, kami tidak ada di situ (Dinas Kesehatan). Hanya Dinas Kesehatan beri sosialisasi standar-standar yang harus dilakukan rekanan itu," katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bombana, Iptu Yudha Febry Widanarko mengatakan pihaknya belum menerima laporan secara resmi, namun telah turun melakukan penyelidikan.

"Kami sudah turunkan anggota ke TKP," kata Yudha.

(mir/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |