Tiba di Lanud Halim, Jenazah Perwira TNI Kolonel Antonius Korban Ledakan Amunisi Dimakamkan di Sleman

8 hours ago 1

Tiba di Lanud Halim, Jenazah Perwira TNI Kolonel Antonius Korban Ledakan Amunisi Dimakamkan di Sleman

Jenazah Perwira TNI Kolonel Antonius Korban Ledakan Amunisi Dimakamkan di Sleman. Foto: Tangkapan Layar iNEWS TV.

JAKARTA - Ambulans yang membawa jenazah Kolonel Cpl Antonius Hermawan tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (13/5/2025), sekitar pukul 09.50 WIB. Perwira TNI itu merupakan salah satu yang gugur dalam insiden ledakan pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Jenazah Kolonel Antonius yang merupakan Kepala Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD tiba di Lanud Halim menggunakan ambulans, dikawal oleh personel. Proses penyerahan dan pemberangkatan jenazah dilaksanakan secara militer di area kargo Lanud Halim Perdana Kusuma.

Menurut informasi, jenazah Kolonel Antonius langsung diarahkan ke area kargo untuk persiapan penerbangan ke Sleman, Yogyakarta, lokasi tempat almarhum akan dimakamkan secara militer. Upacara pelepasan dilakukan dengan penghormatan terakhir dari rekan-rekan sejawat di TNI.

Sebelumnya, jenazah Kolonel Antonius disemayamkan di kediamannya di Komplek Seruni Hills No. A7, Jalan Hankam/Kranggan, Jakarta Timur. Selanjutnya, dilakukan upacara misa arwah dijadwalkan berlangsung sebelum jenazah diberangkatkan ke bandara.

Diketahui, keempat prajurit yang gugur seluruhnya berasal dari Gudang Pusat Munisi III (Gudpusmu III), Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad) yakni Kolonel Cpl Antonius Hermawan merupakan Kepala Gudang Gudpusmu III Puspalad, Mayor Cpl Anda Rohanda merupakan Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudpusmu III Puspalad, Koptu Eri merupakan Anggota Gudpusmu III Puspalad, Pratu Aprio merupakan Anggota Gudpusmu III Puspalad.

Sebanyak sembilan korban dari warga sipil masih berada di RSUD Pameungpeuk, Garut untuk dilakukan proses identifikasi lanjutan terus dilakukan oleh tim DVI dan forensik Jawa Barat, menggunakan metode antemortem, postmortem, serta tes DNA. Salah satu tantangan utama dalam proses ini adalah kondisi jenazah yang tidak utuh akibat ledakan hebat yang terjadi.

(Puteranegara Batubara)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |