CNN Indonesia
Selasa, 22 Apr 2025 07:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Toyota Motor Corporation dan Daimler Truck berkomitmen untuk menyelesaikan merger secepatnya. Kedua grup otomotif tersebut bertujuan untuk mendirikan perusahaan induk yang rencananya tercatat di Bursa Efek Tokyo pada April 2026.
Kedua raksasa otomotif itu sebelumnya sepakat menggabungkan Hino Motors dan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation untuk mendirikan entitas baru pada Mei 2023 dan menyelesaikan merger pada akhir 2024.
Namun, kesepakatan akhir ditunda tanpa batas waktu pada Februari 2024 dampak dari kecurangan Hino yang telah memalsukan data hasil emisi untuk salah satu mesinnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Januari 2025, Hino setuju untuk membayar denda sebesar US$1,2 miliar kepada otoritas AS untuk menyelesaikan kasus tersebut di sana. Pembayaran denda ini sebagai syarat kedua perusahaan melanjutkan mergernya.
Saat ini Toyota memiliki 50,1 persen saham Hino, dan Daimler Truck memiliki 89,3 persen saham Mitsubishi Fuso.
Sementara itu Toyota dan Daimler Truck diharapkan memiliki porsi saham yang sama di perusahaan induk baru tersebut.
Daimler Truck menjual 407.261 truk medium dan heavy duty truck pada 2024, yang merupakan volume penjualan terbesar kedua di dunia, menurut S&P Global Mobility. Hino menjual 130.199 unit termasuk truk medium dan bus.
Perusahaan gabungan tersebut diperkirakan akan menguasai 14 persen pangsa pasar truk medium dan heavy duty.
Penggabungan dua perusahaan itu dipercaya akan menciptakan persaingan yang sangat ketat di segmen kendaraan komersial. Nantinya, produsen kendaraan komersial Jepang akan terbagi menjadi dua kubu yakni aliansi Hino-Mitsubishi Fuso dan Isuzu dan anak perusahaannya UD Trucks.
(mik)