Tunku Ismail Yakin FIFA Akan Hukum Malaysia Lebih Berat

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin proyek pemain naturalisasi Malaysia, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, yakin FIFA akan memberi hukuman lebih berat kepada timnas Malaysia terkait kasus pemalsuan 7 pemain naturalisasi.

"Saya tidak berpikir FIFA akan mengubah keputusan mereka," ujar Ismail dikutip dari NST, Sabtu (25/10).

FIFA menghukum 7 pemain naturalisasi timnas Malaysia: Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal dan Hector Hevel larangan bermain selama satu tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FIFA juga menjatuhkan sanksi denda kepada tujuh pemain naturalisasi Malaysia itu dan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). FAM saat ini sedang melakukan banding ke FIFA.

Ismail menyebut peluang FIFA untuk meringankan hukum tetap ada. Namun, pemilik klub Johor Darul Ta'zim itu lebih condong meyakini FIFA justru akan memberi hukuman yang lebih berat kepada Malaysia, terutama pengurangan poin.

"Mungkin badan dunia itu [FIFA] akan meringankan beban, tetapi saya pikir mereka akan mendenda FAM, mengurangi poin tim nasional, dan mungkin melarang para pemain bermain. Berapa lama? Kami tidak tahu," ucap Ismail.

Sebelumnya, FIFA tidak memberi hukuman pengurangan poin untuk timnas Malaysia. Timnas Malaysia saat ini sedang memimpin klasemen Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 dengan 12 poin, unggul tiga poin dari Vietnam.

Jika mendapat hukuman pengurangan poin dari FIFA, maka Tim Harimau Malaya akan dikurangi 6 poin. Pasalnya, timnas Malaysia menurunkan pemain naturalisasi yang dipermasalahkan saat melawan Nepal dan Vietnam.

"Apa pun yang terjadi, kami akan memperjuangkan ini secara hukum dan, jika perlu, mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Para pemain tidak bersalah dan kami tidak akan mengabaikan mereka," ujar Ismail.

Seluruh orang di FAM harus bertanggung jawab

Lebih lanjut Ismail masih yakin dokumen tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia tidak palsu. Pria 41 tahun itu percaya masalah utama dari kasus ini adalah kesalahan administrasi di FAM.

Namun, Ismail enggan menjelaskan secara gamblang akar Malaysia dari tujuh pemain naturalisasi yang dihukum FIFA. Ismail mengatakan itu adalah tugas Departemen Registrasi Nasional (NRD) untuk menjelaskan.

"Anda harus bertanya kepada NRD. Jika NRD merasa puas dengan dokumen yang diserahkan oleh FAM, maka itu adalah kewenangan mereka [untuk menyetujui permohonan kewarganegaraan]. Jika Anda ingin tahu siapa kakek-nenek mereka, Anda harus pergi ke NRD," ujar Ismail.

Ismail juga tidak setuju dengan keputusan FAM yang menskors Sekjen FAM Noor Azman Rahman, yang dinyatakan bersalah terkait kesalahan administrasi 7 pemain naturalisasi Malaysia tersebut.

"Saya tidak setuju dengan penangguhan Sekretaris Jenderal FAM. Dalam proyek ini, banyak orang terlibat, dan semua orang harus bertanggung jawab - CEO [Rob Friend], pihak administrasi, semuanya."

"Saya rasa Sekjen tidak boleh diskors. Daripada saling menyalahkan, kita harus mencari solusi terbaik untuk tim nasional," katanya menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

(har)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |