Banda Aceh, CNN Indonesia --
Pemerintah Aceh melalui melalui Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh melaporkan jumlah korban bencana banjir dan longsor di Aceh meningkat. Hingga Selasa (2/12) pukul 00:52 sudah 173 jiwa ditemukan meninggal dunia.
"Itu data sementara yang kita terima sebanyak 173 korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Aceh," kata Ketua Tim Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, M. Nasir.
M. Nasir menjelaskan, bencana hidrometeorologi Aceh yang terjadi mulai sejak Rabu (26/11) lalu telah berdampak kepada 18 Kabupaten/Kota se-Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merincikan saat ini dampak dari bencana hidrometeorologi ini tersebar di 226 Kecamatan dan 3.310 Desa se-Aceh.
"Sementara korban luka berat hingga saat ini tercatat sebanyak 403 orang, luka ringan sebanyak 1.435 orang. Sementara 204 orang lainnya dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian," tambah M. Nasir.
Sedangkan jumlah pengungsi tercatat di 828 titik dengan total 97.305 kepala keluarga atau 443.001 jiwa.
Selanjutnya, fasilitas umum yang ikut terdampak diantaranya perkantoran sebanyak 138 unit, tempat ibadah sebanyak 51 unit, sekolah sebanyak 201 unit, pondok pesantren sebanyak 4 unit. Kemudian jalan terputus sebanyak 152 unit.
Kemudian dari segi material yang terdampak diantaranya rumah warga sebanyak 77.049 unit, hewan ternak sebanyak 182 ekor, sawah seluas 139,4 hektare dan kebun seluas 12,012 hektare.
Menurutnya, tiga fokus utama yang harus diprioritaskan, yakni evakuasi warga terisolir, bantuan logistik dan konektivitas.
"Tiga fokus utama ini kita harapkan selesai selama 14 hari terhitung masa tanggap darurat ditetapkan. Kita semua berharap semua masalah ini selesai sehingga nantinya akan fokus ke tahapan rehabilitasi," pungkasnya.
Jalur laut dan udara
Jalur laut saat ini menjadi opsi paling terbuka untuk distribusi bantuan mengingat banyaknya akses darat yang terputus, terutama menuju Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Lhokseumawe.
Nasir meminta instansi terkait bekerja cepat untuk memastikan pergerakan kapal dapat berlangsung aman dan terkoordinasi dengan baik.
Sementara untuk wilayah Bener Meriah, Takengon, Gayo Lues hingga Aceh Tenggara, pengiriman bantuan sementara ini paling memungkinkan dilakukan lewat jalur udara.
"Kami butuh Hercules untuk mendistribusikan sedikitnya 500 ton logistik ke Aceh Tengah dan Bener Meriah. Stok kebutuhan masyarakat di sana hanya cukup untuk dua hari lagi," tegasnya.
Buka posko orang hilang
Pemerintah Aceh melalui Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi membuka layanan pengaduan bagi warga yang kehilangan kontak dengan keluarga di daerah terdampak bencana.
Layanan ini telah beroperasi sejak Minggu, 30 November 2025 dan berpusat di Media Center Posko Tanggap Darurat yang berlokasi di lobi Kantor Gubernur Aceh.
Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin mengatakan layanan ini hadir guna untuk membantu masyarakat melaporkan anggota keluarga yang belum dapat dihubungi serta dapat menanyakan perkembangan kondisi wilayah terdampak.
Layanan pengaduan ini dibuka setiap hari selama masa tanggap darurat untuk memastikan setiap laporan masyarakat dapat ditindaklanjuti secara cepat dan terkoordinasi.
(dra/wis)

1 hour ago
2

















































