Viral Atlet Binaraga Malang Terpaksa Makan Ayam Tiren

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah atlet Binaraga di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terpaksa mengonsumsi ayam tiren (mati kemaren) atau bangkai ayam. Hal itu karena mereka tak punya anggaran untuk memenuhi kebutuhan gizi. Peristiwa tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 16 detik yang beredar, terlihat dua orang atlet tengah membersihkan ayam tiren sebelum dimasak dan dikonsumsi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, mereka terpaksa melakukan hal itu untuk memenuhi asupan gizi jelang ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025.

Ketua Pengurus Cabang Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul membenarkan peristiwa itu. Para atlet terpaksa mengonsumsi ayam tiren, karena mereka tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi layak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan biaya yang ekonomis, para atlet kami mengkonsumsi ayam tiren," kata Indra, Senin (5/5).

Indra menyadari mengonsumsi ayam tiren tidak dianjurkan baik secara kesehatan maupun secara agama. Namun ia mengaku sudah tak punya pilihan lain lagi.

"Tapi tidak tidak ada lagi solusi bagi cabor kita. Silahkan saja orang bebas berbicara. Tapi memang itu faktanya," ucapnya.

Indra mengaku, selama ini ia sudah banyak mengorbankan dana pribadinya untuk memenuhi gizi para atlet binaraga Kabupaten Malang. Namun kini kemampuannya sudah terbatas, sehingga tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan itu.

"Atlet binaraga kebutuhan gizinya per orang itu tergantung berat badannya. Kalau misalnya kita ambil yang kelas 60 ke bawah, itu minimal kebutuhan kita 1 kilo per hari untuk kebutuhan protein hewaninya. Nah, itu belum termasuk makanan tambahan seperti karbohidratnya, serat pangannya, multivitaminnya, suplementasi," katanya.

"Sementara, untuk suplementasi setiap orang atlet saja, bisa memakan biaya kurang lebih Rp2-3 juta per bulan. Sedangkan atlet saya sekarang posisinya pelajar-mahasiswa. Uang saku 10 ribu apa cukup?" tambah dia.

Sementara anggaran dari Pemerintah Kabupaten Malang, Indra mengatakan, hal itu hanya mencukupi sekitar 10 persen dari total kebutuhan PBFI Kabupaten Malang.

"Oleh karena itu sisanya ya kita tanggung sendiri. Kebetulan kita punya satu tempat latihan untuk dikomersialkan. Dari pendapatan itulah kita subsidi para atlet kami," ujarnya.

Atas kejadian ini, ia berharap Pemerintah Kabupaten Malang lebih memperhatikan kebutuhan para atlet binaraga. Termasuk soal gizi dan kesejahteraannya.

"Harapan kami, cobalah selami setiap cabor, apa kekurangannya, apa yang dibutuhkan itu harus diperhatikan," ucapnya.

Sementara itu, Plh Sekretaris Daerah Pemkab Malang, Nurman Ramdasyah mengatakan, kejadian atlet mengonsumsi ayam tiren itu dipicu komunikasi yang terhambat di internal Pengcab.

"Kalau saya lebih pada komunikasi yang sedikit terhambat antara pengurus cabang, bahasanya seperti itu," kata Nurman.

Ia mengerti, hal itu bisa terjadi karena kekecewaan para etlet, Ia pun meminta Pencab memperbaiki komunikasi termasuk mengawasi kebutuhan para atlet.

"Sehingga mungkin para atlet itu ada sedikit kecewa. Karena kebutuhan gizi mereka kan cukup banyak. Setiap takaran makanan harus dihitung. Sehingga tidak bisa disamakan dengan cabor lain," ujarnya.

"Oleh karena itu, saya sudah minta ketua pengurus cabangnya untuk bisa lebih intensif, lebih mengawasi lagi," tambahnya.

Tapi, Nurman juga tidak menampik pencairan anggaran untuk KONI Kabupaten Malang terlambat, akibat proses pencairan yang cukup panjang.

"Ya memang [pencairan] anggaran kita sedikit terlambat. Tapi sebetulnya proses pencairan anggaran pemerintah kan tidak bisa cepat, harus ada proses, sehingga sedikit terlambat. Tapi Alhamdulillah hari ini sudah bisa cair semua, termasuk binaraga, sudah bisa kita cukupi," ujar Nurman.

[Gambas:Video CNN]

(frd/ptr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |