Viral Perjuangan Guru di Jambi, Rela Bertaruh Nyawa Lewati Jembatan Rusak demi Mengajar

11 hours ago 2

Viral Perjuangan Guru di Jambi, Rela Bertaruh Nyawa Lewati Jembatan Rusak demi Mengajar

Viral Perjuangan Guru di Jambi, Rela Bertaruh Nyawa Lewati Jembatan Rusak. (Foto: IG)

JAMBI - Viral video perjuangan sekelompok guru di Merangin, Jambi, menyeberangi jembatan gantung yang rusak. Dengan hanya bertumpu pada satu tali dan pijakan seadanya, mereka tetap melangkah demi tanggung jawab terhadap murid-muridnya.

Empat guru dari SDN 117 Desa Simpang Limbur terlihat mempertaruhkan keselamatan mereka dengan menyeberangi jembatan tanpa lantai itu. Video tersebut diunggah oleh Rini, guru SMP dari desa yang sama, melalui akun Instagram @rinidiansukma.

Ia membenarkan bahwa jembatan memang sedang dalam tahap perbaikan akibat lantai yang lapuk dan tali pengaman yang banyak putus, sehingga sangat berbahaya untuk dilewati.

Dalam video berdurasi 63 detik itu, terlihat bagaimana kondisi jembatan yang rusak benar-benar menyulitkan akses masyarakat. Dalam unggahannya, Rieny menyuarakan harapannya agar pemerintah membangun jembatan permanen demi keselamatan dan kelancaran aktivitas warga.

"Perjuangan ibu guru menuju sekolah, melewati jembatan rusak yang sedang perbaikan. Semoga bisa dibangun jembatan permanen biar nggak rusak terus jembatan gantungnya," tulis Rieny, dikutip Jumat (16/5/2025).

Menanggapi viralnya video tersebut, Pj Kepala Desa Limbur Merangin, Sargawi, memberikan tanggapan bahwa proses renovasi jembatan itu memang sedang berlangsung. Untuk sementara waktu, kegiatan belajar mengajar siswa SDN 117 dialihkan ke gedung madrasah di Desa Limbur Merangin untuk mengurangi risiko perjalanan, terutama karena sebagian besar siswa berasal dari desa tersebut.

Sargawi menjelaskan bahwa pihak desa sebenarnya telah menyediakan perahu sebagai alternatif transportasi. Namun, saat para guru hendak menyeberang sekitar pukul 08.00 WIB, pengelola perahu belum berada di lokasi, sehingga mereka terpaksa menyebrangi menggunakan jembatan karena mengingat adanya tanggung jawab sebagai guru yang harus mengajar siswa-siswanya.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |