Warga Gaza Sholat Idul Adha di tengah Pengeboman Israel

11 hours ago 2

Warga Gaza Sholat Idul Adha di tengah Pengeboman Israel

Warga Gaza Sholat Idul Adha di tengah Pengeboman Israel (Al Jazeera)

YERUSALEM - Warga Palestina di Jalur Gaza merayakan Idul Adha di tengah serangan militer Israel. Warga terpaksa sholat di tempat terbuka, di samping masjid dan rumah yang di bom. 

1. Idul Adha

Ketika warga Palestina di seluruh Jalur Gaza merayakan Idul Adha, pasukan Israel terus melanjutkan operasi militer. 

"Seperti yang Anda lihat, kami tengah menyelenggarakan sholat Idul Fitri. Sementara pengeboman, penembakan, dan pesawat masih berlangsung," kata seorang perempuan, Umm Mahmoud, di Khan Younis, melansir Reuters, Sabtu (7/6/2025). 

Dengan banyaknya wilayah pemukiman di Gaza yang hancur menjadi puing-puing akibat pertempuran selama berbulan-bulan, penduduk setempat melaksanakan sholat Idul Adha di tempat terbuka.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan, 16 warga Palestina tewas dalam serangan Israel. Sebagian besar warga tewas di Gaza utara. 

Militer Israel diguncang oleh tewasnya empat tentara di sebuah gedung yang dipasangi bom di Khan Younis. Ini membuat jumlah korban tewas di pihak tentara menjadi delapan sejak awal Juni.

"Ini adalah hari yang menyedihkan dan sulit," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

2. Bantuan Dihentikan

Sementara itu, penyaluran bantuan di Gaza dihentikan pada Jumat. Hal ini setelah Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel mengatakan kepadatan penduduk telah membuat operasi tidak aman untuk dilanjutkan.

Dalam pesan yang membingungkan, GHF pertama kali mengumumkan lokasi penyalurannya di Gaza selatan ditutup. Kemudian GHF mengungkapkan, mereka benar-benar telah membagikan makanan, sebelum mengatakan mereka harus menutup gerbangnya sebagai tindakan pencegahan. 

"Penyaluran bantuan dilakukan dengan damai dan tanpa insiden. Namun, kegiatan itu dihentikan sementara karena kepadatan yang berlebihan sehingga tidak aman untuk dilanjutkan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan setelah blokade Israel selama 11 minggu di daerah kantong itu. Jumlah anak-anak kecil yang menderita malnutrisi akut hampir tiga kali lipat.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |