CNN Indonesia
Senin, 05 Mei 2025 12:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Milisi Houthi mengeklaim Amerika Serikat telah meluncurkan 10 serangan ke Yaman, terutama di sekitar Ibu Kota Sanaa pada Senin (5/5) usai mereka menggempur bandara utama Israel.
Kantor berita yang dikelola Houthi, Saba, melaporkan serangan itu mencakup Jalan Arbaeen di Saan dan di jalan bandara. Mereka menyebut tindakan ini sebagai "agresi Amerika."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbas serangan tersebut, 14 orang mengalami luka-luka.
Serangan terbaru ke Yaman muncul usai Houthi meluncurkan rudal ke area bandara utama Israel di Tel Aviv Ben Gurion pada Minggu (4/5). Gempuran ini menyebabkan enam orang terluka.
"Pasukan meluncurkan operasi militer yang menargetkan bandara Ben Gurion dengan rudal balistik hipersonik," demikian pernyataan mereka, dikutip AFP.
Dalam pernyataan sebelumnya, juru bicara Houthi Yahya Saree mengatakan pasukan akan menyerang bandara-bandara Israel terutama di Lod, yang disebut Ben Gurion. Dia lantas meminta maskapai untuk membatalkan penerbangan ke bandara Israel.
Militer Israel menyebut serangan Houthi menciptakan kawah besar di sekar bandara. Beberapa penerbangan internasional juga menangguhkan penerbangan ke negara itu usai serangan.
Menanggapi serangan ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu murka. Dia bersumpah akan melakukan tindakan yang tegas di masa mendatang ke kelompok yang sudah menyerang Israel.
"Itu tak akan terjadi dalam satu ledakan, tetapi akan ada banyak ledakan," kata Netanyahu dalam sebuah video tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Houthi memang kerap meluncurkan serangan ke Israel sebagai bentuk dukungan mereka terhadap "saudara" di Gaza sejak agresi pasukan ZIonis.
Selain itu, Houthi juga sering menggempur kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah dengan tujuan melumpuhkan ekonomi sehingga agresi bisa segera berakhir.
(isa/bac)