115 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Nigeria

1 day ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah di Nigeria bagian tengah menewaskan sedikitnya 115 orang dan melukai puluhan lainnya pada Jumat (31/5).

Menurut pejabat layanan darurat setempat, jumlah korban banjir Nigeria diperkirakan masih akan terus meningkat.

Tim penyelamat terus mencari warga yang hilang setelah hujan lebat pada Rabu (28/5) malam hingga Kamis (29/5) pagi waktu setempat menghanyutkan dan menenggelamkan puluhan rumah di dalam dan sekitar kota Mokwa, yang terletak di tepi Sungai Niger, Negara Bagian Niger.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh ini kami telah menemukan 115 jenazah dan lebih banyak lagi diperkirakan akan ditemukan karena banjir datang dari jarak jauh dan menyeret orang-orang ke Sungai Niger," kata juru bicara Badan Penanggulangan Keadaan Darurat Negara Bagian Niger, Ibrahim Audu Husseini kepada AFP, seperti dilansir France24.

"Di hilir, jenazah masih terus ditemukan. Jadi, jumlah korban terus meningkat," tambahnya.

Husseini mengatakan banyak orang masih hilang, mengutip sebuah keluarga beranggotakan 12 orang di mana hanya empat anggota yang berhasil ditemukan. "Beberapa jenazah ditemukan dari puing-puing rumah yang runtuh," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa timnya membutuhkan ekskavator untuk mengeluarkan jenazah dari bawah reruntuhan.

Kepala Palang Merah untuk negara bagian tersebut, Gideon Adamu, menyatakan bahwa setidaknya 78 orang telah dirawat di rumah sakit akibat luka-luka.

Menurut surat kabar Daily Trust, ribuan orang telah mengungsi dan lebih dari 50 anak-anak di sebuah sekolah Islam dilaporkan hilang. Badan Penanggulangan Keadaan Darurat Nasional (NEMA) menggambarkan kejadian ini sebagai "banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Kepolisian dan militer telah dikerahkan untuk membantu penanganan bencana. Mokwa, yang berjarak hampir 380 km sebelah barat Abuja, adalah titik pertemuan utama di mana para pedagang dari selatan membeli kacang-kacangan, bawang, dan makanan lainnya dari petani di utara.

Komunitas di Nigeria utara telah mengalami musim kemarau berkepanjangan yang diperburuk oleh perubahan iklim dan curah hujan berlebihan yang menyebabkan banjir parah selama musim hujan singkat.

Pemimpin komunitas Mokwa, Aliki Musa, mengatakan bahwa penduduk desa tidak terbiasa dengan banjir semacam ini. "Airnya seperti air spiritual yang biasa datang tetapi musiman," katanya. "Bisa datang sekarang (dan) akan butuh dua puluh tahun lagi sebelum datang lagi," imbuhnya.

Musim hujan di Nigeria, yang biasanya berlangsung enam bulan, baru saja dimulai tahun ini. Banjir, yang biasanya disebabkan oleh hujan lebat dan infrastruktur yang buruk, melanda setiap tahun, menewaskan ratusan orang di seluruh negara Afrika Barat tersebut. Para ilmuwan juga telah memperingatkan bahwa perubahan iklim sudah mendorong pola cuaca yang lebih ekstrem.

Di Nigeria, banjir diperparah oleh drainase yang tidak memadai, pembangunan rumah di atas jalur air, dan pembuangan sampah di saluran air dan jalur sungai. "Insiden tragis ini menjadi pengingat akan bahaya yang terkait dengan pembangunan di atas jalur air dan pentingnya menjaga saluran drainase serta jalur sungai tetap bersih," kata NEMA dalam sebuah pernyataan.

Badan Meteorologi Nigeria telah memperingatkan kemungkinan banjir bandang di 15 dari 36 negara bagian Nigeria, termasuk Negara Bagian Niger, antara Rabu (28/5) dan Jumat (30/5). Menueut NEMA, pada tahun 2024, lebih dari 1.200 orang tewas dan 1,2 juta mengungsi di setidaknya 31 dari 36 negara bagian Nigeria, menjadikannya salah satu musim banjir terburuk di negara itu dalam beberapa dekade.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |