Bacaan Adzan Subuh, Arti, dan Jawabannya

1 day ago 8
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Adzan Subuh merupakan seruan atau panggilan sholat fardu Subuh di awal waktu fajar. Terdapat perbedaan bacaan antara adzan di waktu Subuh dengan adzan untuk sholat fardu lainnya.

Adzan Subuh dikumandangkan sebanyak dua kali. Pada adzan pertama tidak dibacakan "ash-shalaatu khairun minan naum," dan hanya dibacakan pada adzan kedua oleh muadzin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari laman NU Online, ketentuan wajib mengenai perintah adzan ini telah dijelaskan dalam hadis riwayat berikut:

الْأَذَانُ وَالْإِقَامَةُ سُنَّةٌ، وَقِيلَ فَرْضُ كِفَايَةٍ، وَإِنَّمَا يُشْرَعَانِ لِمَكْتُوبَةٍ، وَيُقَالُ فِي الْعِيدِ وَنَحْوِهِ: الصَّلَاةَ جَامِعَةً

Artinya: "Azan dan iqamah adalah sunnah. Ada ulama yang mengatakan, fardhu kifayah. Keduanya disyariatkan untuk shalat wajib lima waktu. Ada ulama yang mengatakan, keduanya berlaku pada shalat Id dan semisalnya, 'As-Shalātu jāmi'ah,'" (Imam An-Nawawi, Minhajut Thalibin).


Bacaan adzan Subuh dan artinya

Berikut bacaan lengkap adzan Subuh dan artinya yang dirangkum dari buku Fasholatan Lengkap Tuntunan Sholat Lengkap (2014).

(٢x)اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ

(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ

(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

(٢x) اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ

(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ

Arab-latin:

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah (2x)
Ash-shalaatu khairum minan-nauum (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)

Artinya:

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah
Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Marilah sholat
Marilah menuju kepada kejayaan
Sholat itu lebih baik dari pada tidur
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tiada Tuhan selain Allah


Jawaban saat mendengar adzan Subuh

Disunnahkan bagi umat Muslim yang mendengar seruan adzan Subuh untuk menjawabnya.

Dirangkum dari Buku Pintar Shalat, M. Khalilurrahman Al Mahfani, (2008:41), jawaban kita saat mendengar adzan masih sama seperti yang diucapkan muadzin, kecuali pada lafadz tertentu dan pada saat adzan Subuh. Berikut jawaban saat mendengar adzan.

حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ

Hayya 'alash shalaah

حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ

Hayya 'alal falaah


Maka jawabannya:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ.

Laa haula wa laa quwwata illaa billaah

Arinya: "Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah."

Pada saat adzan Subuh, ketika muadzin membaca lafal:

الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ.

Ash-shalaatu khairum minan nauum (2x)

Artinya: "Salat itu lebih baik daripada tidur."

Maka jawabannya:

صَدَّقْتَ وَبَرَرْتَ وَأَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ.

Shadaqta wa bararta wa anaa 'alaa dzaalika minasy-syaahidiin.

Artinya: "Benar dan baguslah ucapanmu itu, dan aku atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan."


Doa setelah adzan

Berikut adalah doa setelah adzan yang bisa dibacakan umat Muslim.

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ الثَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدَ الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُودَنِ الَّذِي وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الميعاد (رواه البخاري عن جابر )

Allaahumma rabbahaadzihid da'watit taammah, wash shalaatil qaa'imah, aati sayyidanaa muhammadanil wasiilata wal fadliilah, wasysyarafa wad darajatal 'aaliyatar rafii'ah, wab 'asthul maqaamam mahmuudanil ladzii wa'attah, innaka laa tukhliful mii'aadd.

Artinya: "Wahai Tuhanku, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad perantaraan (wasilah), keutamaan kemuliaan dan pangkat (derajat) yang tinggi dan tempatkanlah ia di tempat terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji." (HR. Bukhari dari Jabir).

Sedangkan muadzin disunahkan untuk melirihkan bacaan doa dan shalawatnya, sebagaimana hal itu ada dalam ketentuan berikut:

ويقول المؤذن الصلاة على النبي - صلى الله عليه وسلم - والدعاء بصوت أخفض من الأذان ومنفصل عنه، حتى لا يتوهم أنها من ألفاظ الأذان.

Artinya: "Muadzin membaca shalawat dan doa dengan suara yang lebih lirih dari suara ketika adzan serta terpisah setelah adzan. Sehingga orang-orang tidak mengira bahwa doa dan shalawat yang dibaca tersebut bagian dari lafaz adzan," (Lihat Mustafa Al-Khin dan Musthafa Al-Bugha, Al-Fiqhul Manhaji ala Madzhabil Imamis Syafii, [Damaskus: Darul Qalam, 1992] halaman 119). Wallahu a'lam.

Demikian bunyi adzan Subuh yang dilengkapi dengan cara menjawabnya yang bisa dibaca umat Muslim.

(avd/fef)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |