15 Pendaki Gunung Batukaru di Bali Digigit Anjing Diduga Rabies

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 22 Sep 2025 21:15 WIB

Seekor anjing liar diduga rabies menggigit 15 pendaki di Gunung Batukaru, Tabanan, Bali. Korban sudah mendapat perawatan medis di puskesmas. Ilustrasi. Belasan pendaki di Bali digigit anjing liar diduga rabies. (Istockphoto/Natnan Srisuwan)

Denpasar, CNN Indonesia --

Seekor anjing yang diduga rabies menggigit 15 orang pendaki yang sedang melakukan pendakian di Gunung Batukaru, di Kabupaten Tabanan, Bali.

Kepala Desa Pujungan, I Made Rimayasa mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (21/9) siang. 

"Saya dapat info jam 13:00 WITA. (Mereka naik) Gunung Batukaru. Saya tidak ada di lokasi, saya hanya dapat info bahwa ada gigitan anjing di puncak Gunung Batukaru," katanya kepada wartawan, Senin (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, seluruh korban telah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas 1 Pupuan, Tabanan, dan dapatkan pengobatan.

"Sudah dilarikan ke medis. Itu baru dicurigai rabies belum tentu juga (rabies). Anjingnya sudah tadi ditindaklanjuti oleh Dinas Keswan (Keswan), terus sudah diperiksa di lab untuk mengetahuinya," jelasnya.

Kemudian, juga pihak desa langsung berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Puskeswan, yang telah ke lokasi untuk menangani kasus gigitan anjing ini.

"Sudah kami koordinasikan lebih lanjut dengan Puskeswan, mereka sudah turun ke desa langsung menuju lokasi untuk menindaklanjuti kejadian tersebut," ujarnya.

Pihaknya juga memastikan, anjing yang menggigit para pendaki merupakan anjing liar yang sering terlihat di kawasan puncak. Keberadaan hewan-hewan tersebut diduga karena banyak pendaki meninggalkan sisa makanan di jalur pendakian.

"Kalau di puncak itu sekarang banyak sekali anjing liar. Karena banyak pendaki, mungkin mereka betah di sana karena ada sisa makanan," jelasnya.

Adapun anjing yang diduga rabies dan menggigit pendaki itu kini sudah dieliminasi untuk mencegah penularan lebih luas. Sampel otak hewan tersebut sedang diperiksa di laboratorium untuk memastikan apakah positif rabies.

"Status anjingnya dieliminasi. Takutnya nanti kalau rabies, bisa kontak dengan anjing-anjing lain karena ini menular. Hari ini juga sampelnya sedang diperiksa," sambung dia.

Ia mengungkapkan, peristiwa gigitan anjing baru pertama kali terjadi di Gunung Batukaru. Kendati, begitu ia menegaskan pihak desa tidak memiliki kewenangan langsung dalam pengelolaan jalur pendakian maupun upaya pencegahan di kawasan hutan.

(kdf/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |