Bandung, CNN Indonesia --
Sebanyak empat gunung api di Indonesia terdeteksi mengalami erupsi pada hari ini, Kamis (5/6).
Berdasarkan data yang diterima dari Badan Geologi Kementerian ESDM, satu di antaranya mengalami dua kali erupsi hingga Kamis petang tadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun empat gunung yang erupsi itu adalah Gunung Dukono dan Gunung Ibu di Halmahera (Maluku Utara), Gunung Ili Lewotolok (Lembata, NTT), dan Gunung Raung (Jawa Timur).
Gunung Dukono yang ada di Maluku Utara mengalami dua kali erupsi, pada pukul 06.00 WIT dan pukul 09.46 WIT.
"(Erupsi pertama) Tinggi kolom abu teramati ± 850 m di atas puncak (± 1.937 m di atas permukaan laut) dan (erupsi kedua) tinggi kolom abu teramati ± 1.100 m di atas puncak (± 2.187 m di atas permukaan laut)," kata Kepala Badan Geologi, M Wafid, melalui siaran persnya.
Sementara itu, Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi pada pukul 09.49 WITA, dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 1.923 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat laut.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi ± 54 detik," katanya.
Untuk Gunung Ibu, erupsi terjadi pada pukul 13.33 WIT, dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 1.625 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.
Kemudian Gunung Raung, mengalami erupsi pada pukul 12:25 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 3.932 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut.
Gunung Raung berada pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 19 Desember 2023 dengan rekomendasi agar tidak beraktivitas pada radius 3 km dari kawah/puncak.
Dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada) G. Raung menunjukkan aktivitas vulkanik fluktuatif dan potensi erupsi dapat terjadi sewaktu-waktu. Erupsi terakhir G. Raung terjadi pada 13 Maret 2025, menghasilkan kolom erupsi sekitar 1.500 m dari atas puncak.
"Pada 5 Juni 2025 teramati hembusan gas menerus sejak pukul 06.00 hingga 13.00 WIB, berwarna putih sampai kelabu dan intensitas sedang, dengan tinggi maksimal 600 m dari puncak," kata Wafid.
Hembusan gas terlihat adanya material batuan berukuran abu yang terbawa ke permukaan. Kegempaan Gunung Raung didominasi oleh gempa permukaan berupa Gempa Hembusan, dengan jumlah kejadian selama minggu pertama bulan Juni 2025 dalam kisaran 3 hingga 10 kejadian per hari. Dalam periode yang sama terekam 1 kali Gempa Vulkanik Dalam dan 4 kali Tremor menerus dengan amplitudo 0.5-6 mm (dominan 1 mm).
Material abu Gunung Raung tersebar di sekitar kawah atau puncak dan sektor timur laut. Hingga saat ini belum terjadi perubahan ancaman bahaya di Gunung Raung ataupun peningkatan intensitas erupsi, sehingga tingkat aktivitas dinilai masih relevan pada Level II (Waspada).
(csr/kid)