800 Juta Rumah Tangga Dunia Gantungkan Hidup pada Pangan Biru

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan lebih dari 800 juta rumah tangga di dunia menggantungkan hidup pada sistem pangan biru atau blue food system sebagai sumber mata pencaharian.

Sementara, lebih dari 3 miliar orang mengandalkan pangan laut untuk memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi penting sehari-hari.

Plt Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Machmud menjelaskan pangan biru memiliki peran strategis dalam sistem pangan global, bukan hanya sebagai sumber protein, tetapi juga karena nilai keberlanjutan dan dampak ekonominya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Blue food mengandung protein, lemak, mineral, vitamin, dan asam lemak omega-3 yang tinggi, namun memiliki jejak karbon paling kecil dibanding sumber protein darat seperti ayam, sapi, maupun babi," ujar Machmud dalam forum Agri Food Summit 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (16/10).

Menurut data yang ditampilkan KKP, lebih dari 2.500 spesies biota laut dapat dijadikan sumber pangan, dengan efisiensi konversi pakan mencapai 1,3 hingga 1,8 kali lebih baik dibandingkan ternak darat.

Selain ramah lingkungan, pangan biru juga dinilai berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan global.

Machmud menambahkan potensi Indonesia di sektor ini sangat besar. Saat ini, produksi perikanan budidaya nasional baru mencapai 6,4 juta ton per tahun, jauh di bawah potensi lestari sebesar 100 juta ton.

"Kalau kita kelola dengan baik, ke depan Indonesia bisa seperti China yang sudah mencapai 78 juta ton produksi budidaya. Semua itu bagian dari ekonomi biru yang berkelanjutan," katanya.

Melalui program ekonomi biru, KKP berfokus pada lima pilar, yakni perluasan kawasan konservasi, penangkapan ikan terukur, pengembangan budidaya laut dan darat yang ramah lingkungan, pengawasan pulau-pulau kecil, serta pengurangan sampah plastik di laut melalui program plastikasi nelayan.

Langkah tersebut, lanjut Machmud, bukan hanya untuk menjaga ekosistem laut, tetapi juga memastikan keberlanjutan sumber pangan bagi generasi mendatang.

"Semua upaya ini ditujukan untuk ketahanan pangan. Pangan biru ke depan harus menjadi pilihan utama karena sehat, berkelanjutan, dan bisa mendukung ekonomi masyarakat pesisir," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |