Jakarta, CNN Indonesia --
Perayaan Nyepi menjadi momen bagi umat Hindu melakukan perenungan atau penyucian diri. Di waktu tersebut berlaku aturan Catur Bhrata Nyepi atau empat pantangan saat Hari Raya Nyepi.
Penyucian diri saat Nyepi tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga masyarakat yang lebih luas, seperti hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan, dikutip dari buku Catur Brata Panyepian Sebagai Proses Penyucian Diri dan Alam Semesta (2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diri sendiri (mikro) penyucian untuk penguatan mental agar lebih bijaksana dalam menyikapi fenomena sosial. Sementara untuk masyarakat lebih luas (makro), ajaran penyucian diri dikaitkan dengan Tri Hita Karana atau Tiga Penyebab Kebahagiaan.
Pantangan saat Hari Raya Nyepi akan dilakukan dengan taat oleh umat Hindu. Maka itu, tidak heran jika perayaan Nyepi akan terasa sunyi tidak seperti hari besar lainnya yang biasanya akan dirayakan dengan meriah.
Berikut empat pantangan yang harus dilakukan oleh umat Hindu selama perayaan Nyepi.
1. Tidak boleh keluar rumah atau bepergian
Umat Hindu dilarang keluar rumah atau bepergian saat perayaan Nyepi, kecuali ada keperluan darurat dan mendesak seperti sakit, upacara tertentu, dan lainnya. Tujuannya agar umat Hindu bersungguh-sungguh saat melakukan ibadah.
Kegiatan tersebut dinamakan Amati Lelungan. Momen ini juga menjadi waktu untuk introspeksi dan refleksi. Bepergian keluar akan mengganggu ketenangan yang sedang dipelihara.
2. Tidak boleh menyalakan api dan lampu teras rumah
Pantangan selanjutnya adalah tidak boleh menyalakan api dan teras lampu atau disebut juga dengan Amati Geni. Pantangan ini termasuk menyalakan api seperti memasak di luar, merokok, menyulut dupa, menghidupkan mesin, dan lainnya.
Umat Hindu disarankan untuk menyalakan satu atau dua lampu di dalam kamar tetapi tidak boleh terlalu terang sehingga kelihatan sampai luar rumah. Makna Amati Geni adalah sebagai bentuk simbolis melawan hawa nafsu di dunia.
3. Tidak boleh bekerja atau beraktivitas
Selanjutnya, umat Hindu dilarang untuk bekerja atau beraktivitas saat perayaan Nyepi. Semua bentuk kegiatan duniawi harus dihentikan seperti tidak boleh bekerja, bermain, atau melakukan aktivitas yang mengganggu ketenangan dan keheningan yang diperlukan untuk perayaan Nyepi dengan tepat.
Kegiatan ini disebut dengan Amati Karya. Maknanya adalah untuk merenung dalam proses Nyepi agar dapat tercapai kelancaran antara manusia, alam dan Sang Pencipta.
4. Tidak boleh menghibur diri sendiri atau orang lain
Dalam merayakan Hari Raya Nyepi juga harus menghindari segala bentuk hiburan atau kesenangan dunia selama periode tersebut. Kegiatan ini dinamakan Amati Lelanguan.
Kegiatan tidak boleh menghibur diri sendiri atau orang lain, di antaranya menonton televisi, mendengarkan musik keras, belanja ke mal atau tempat hiburan lainnya, dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu kedamaian dan ketenangan.
Makna Amati Lelanguan ini adalah agar umat Hindu fokus dalam sembahyang.
Keempat pantangan saat Hari Raya Nyepi ditujukan untuk introspeksi diri akan seberapa jauh tingkat pendekatan rohani yang telah dicapai. Selain itu, untuk melepaskan sesuatu yang tidak baik dan mulai menata hidup lebih baik.
Marilah kita jaga ketenangan dan kedamaian selama periode Nyepi ini sebagai wujud toleransi antaragama dan budaya di Indonesia.
Dengan memahami dan menghormati hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan, Hari Raya Nyepi 2025 dapat dirayakan dengan penuh rasa hormat.
(glo/juh)