Banjir dan Longsor di Jabodetabek Telan 3 Korban Jiwa

6 hours ago 4

CNN Indonesia

Senin, 07 Jul 2025 11:09 WIB

BNPB mencatat 11 kejadian banjir dan tanah longsor di Jabodetabek. Tiga orang meninggal, 9.947 warga terdampak, dan 2.348 rumah terendam. Banjir mengepung wilayah Jabodetabek. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 11 kejadian banjir dan tanah longsor yang terjadi wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi atau Jabodetabek.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bencana tersebut disebabkan hujan deras dengan durasi cukup lama yang terjadi pada Sabtu (5/7) dan Minggu (6/7).

"BNPB mencatat per pukul 18.00 WIB pada hari Minggu 6 Juli kemarin, kita menerima laporan 11 kejadian banjir dan tanah longsor hanya di wilayah Jabodetabek saja," kata Muhari kepada wartawan, Senin (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan laporan, bencana tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan dua lainnya hilang. Namun, dari laporan sementara, dua korban hilang ini sudah berhasil ditemukan per pagi ini.

Disampaikan Muhari, BNPB juga mencatat bencana tersebut mengakibatkan 9.947 warga terdampak dan harus mengungsi ke pengungsian.

"(Kemudian) 12 rumah rusak dan 2.348 rumah terendam banjir," ucap Muhari.

Lebih lanjut, Muhari mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dan menyiapkan langkah-langkah antisipatif guna menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

BNPB juga meminta bantuan dari TNI, Polri serta BPBD daerah untuk turun ke lapangan jika hujan turun dengan durasi lebih dari satu jam.

"Kami mohon bantuan kepada TNI, Polri di daerah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPBD agar ketika sudah terjadi hujan lebih dari satu jam secara terus menerus, turun ke lapangan lihat kondisi-kondisi air di sungai, bendungaan, kondisi tebing," tutur Muhari.

"Kalau sekiranya ada indikasi muka air di sungai terus naik dan hujan terus turun maka segara lakukan evakuasi pada masyarakat-masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai," imbuhnya.

(dis/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |