Bank Belum Cairkan Pinjaman Rp1,06 T ke Kopdes Merah Putih, Kenapa?

2 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengungkapkan hingga kini dana pinjaman sebesar Rp1,06 triliun untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) dari bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) belum cair.

Menurutnya, pencairan masih menunggu proposal bisnis dari koperasi di desa.

"Sekarang tinggal Koperasi Desa Merah Putih buat proposal bisnisnya, diajukan ke bank Himbara. Nanti insya Allah pinjaman itu dicairkan," ujar Yandri usai rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (17/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Danantara Indonesia, sebanyak 1.064 unit Kopdes telah didampingi langsung oleh Himbara yang terdiri dari BRI, Mandiri, BNI, dan BSI.

Adapun estimasi kebutuhan pinjaman yang diajukan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencapai Rp1,06 triliun dengan komposisi belanja modal (capex) Rp255,9 miliar dan belanja operasional (opex) Rp808 miliar.

Dari jumlah itu, BRI mendampingi 400 unit dengan kebutuhan total Rp400 miliar, Mandiri 310 unit senilai Rp310 miliar, BNI 300 unit senilai Rp300 miliar, serta BSI 54 unit dengan nilai Rp54 miliar.

Namun, hingga kini belum ada satu pun koperasi yang mengajukan proposal resmi ke bank penyalur. Yandri menjelaskan hal ini terjadi karena sebelumnya dana di Himbara memang belum tersedia.

"Ya karena dari kemarin dananya belum siap di Himbara, ya sampai sekarang proposal itu kan belum bisa diajukan ke Himbara. Tapi insya Allah mungkin dalam minggu-minggu ini bisa diajukan," katanya.

Program Kopdes Merah Putih ditargetkan menjangkau 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Setiap koperasi dapat mengajukan pinjaman maksimal Rp3 miliar, dengan variasi sesuai kebutuhan riil di lapangan, mulai dari Rp500 juta hingga Rp2 miliar.

Pengajuan dilakukan bersama oleh Ketua Kopdes, pengurus, dan kepala desa, sebelum diverifikasi lebih lanjut oleh pihak bank.

"Bersama-sama jadi Ketua KDMP (Koperasi Desa Merah Putih) dan pengurus bersama-sama kepala desa. Dua tanda tangan. Untuk mengajukan ke bank Himbara. Walaupun nanti tetap diverifikasi oleh Himbara," jelas Yandri.

Selain itu, ia menekankan setiap proposal akan berbeda sesuai kebutuhan desa masing-masing. Misalnya, kebutuhan gas LPG, pupuk, hingga sembako di satu desa tentu tidak sama dengan desa lain. Dari situ, bank akan menilai kelayakan pinjaman yang diajukan koperasi.

Meski belum masuk dalam program stimulus tenaga kerja pemerintah, Yandri menegaskan keberadaan Kopdes Merah Putih secara otomatis akan menyerap tenaga kerja.

"Kalau Koperasi Desa Merah Putih kan otomatis memang menyerap tenaga kerja kan? Pasti menyerap, dan itu memang dikelola oleh koperasi sendiri, jadi pasti banyak pekerjaan di situ," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |