CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2025 17:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut penyebab gempa berkekuatan M6,4 yang mengguncang Sarmi, Papua pada Kamis (16/10) siang adalah aktivitas Sesar Anjak Mamberamo.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Anjak Mamberamo," kata Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam keterangannya, Kamis (16/10).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa M6,6 dilaporkan mengguncang Sarmi pada pukul 12.48.53 WIB. Analisis lanjutan dari BMKG menunjukkan parameter update dengan magnitudo M6,4.
Pusat gempa sendiri terletak pada koordinat 2,18 derajat LS dan 138,94 derajat BT. Pusat gempa tepatnya berlokasi di darat 42 km Tenggara Sarmi, Papua pada kedalaman 16 km.
Gempa dirasakan di sejumlah wilayah Papua dengan intensitas yang berbeda-beda, seperti di daerah Sarmi dengan skala intensitas V MMI, daerah Jayapura dengan skala intensitas III MMI dan daerah Wamena dengan skala intensitas II MMI.
Daryono mengatakan gempa ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
"Hingga pukul 13.12 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," katanya.
Lebih lanjut, gempa menyebabkan sejumlah kerusakan mulai bangunan hancur hingga retakan di jalan dan sungai. Belum ada rincian berapa total kerusakan akibat gempa ini.
(lom/fea)