Bos Badan Gizi Jawab Purbaya soal Serapan Anggaran MBG Lelet

1 hour ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjawab sorotan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai lambat pada awal tahun.

Ia menegaskan pola penyerapan anggaran BGN sangat bergantung pada jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi.

"Penyerapan di Badan Gizi itu identik dengan jumlah penerima manfaat. Semakin besar penerima manfaat maka penyerapan akan berkorelasi positif. Saya tadi menjelaskan mesin penyerapan anggaran di Badan Gizi itu adalah jumlah SPPG. Satu SPPG berdiri satu hari maka Rp1 miliar satu bulan akan terserap," kata Dadan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Kamis (18/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, lambatnya penyerapan di awal terjadi karena jumlah SPPG yang masih sedikit. Pada Januari, hanya ada 190 SPPG sehingga anggaran yang terserap baru Rp190 miliar. Namun, jumlahnya kini melonjak drastis.

"Hari ini sudah 8.344 (SPPG), ini sudah Rp8,3 triliun (penyerapannya), dan kita kejar akhir bulan ini 10 ribu (SPPF). Sehingga di awal Oktober kita sudah bisa menyerap satu bulan itu Rp10 triliun sendiri. Dan kita targetkan di bulan Oktober sudah akan ada sekitar 20 ribu SPPG sehingga di November itu sudah Rp20 triliun sendiri," jelas Dadan.

"Seperti itu mekanismenya sehingga penyerapan itu di ujung akan sangat besar, bukan diada-adakan tetapi karena SPPG-nya bertambah," jelasnya.

Dadan juga menanggapi rencana Purbaya untuk meminta laporan penyerapan anggaran MBG secara rutin setiap bulan. Ia menyebut koordinasi dengan Kementerian Keuangan sebenarnya sudah berjalan intensif, termasuk dengan bendahara negara baru tersebut.

"Saya perlu informasikan bahwa saya dengan menkeu itu setiap saat, mereka kan mantau setiap saat. Bahkan dengan Bu Sri Mulyani (eks menkeu) dulu kan sudah dua kali atau tiga kali konferensi pers. Jadi karena Pak Menkeu baru, nanti kita akan lakukan dengan Pak Menkeu baru, tapi dengan tiga wamennya kan sudah biasa," ujarnya.

Purbaya sebelumnya akan mengambil kembali anggaran kementerian atau lembaga yang tidak terserap hingga akhir tahun. Ia bahkan menyatakan siap berkeliling ke berbagai instansi mulai Oktober untuk memastikan anggaran digunakan secara optimal.

"Saya akan kasih waktu sampai akhir bulan Oktober. Kalau mereka pikir nggak bisa belanja sampai akhir tahun, kita ambil uangnya. Jadi ini akan kita sebarkan ke program-program yang langsung siap dan bertambah ke rakyat. Saya nggak mau uang nganggur," kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9).

Purbaya juga sempat menyinggung BGN. Ia menyebut Kepala BGN perlu menjelaskan langsung ke publik jika serapan anggaran MBG dinilai rendah.

"Saya bilang begini, 'Ya sudah, nanti sebulan sekali kita akan jumpa pers dengan Kepala MBG (Kepala BGN Dadan Hindayana). Nanti kalau penyerapannya jelek, dia suruh jelasin ke publik, saya di sebelahnya,'" ujar Purbaya.

Ia menambahkan pemerintah akan menyiapkan tim khusus untuk membantu kementerian dan lembaga yang masih mengalami kesulitan dalam menyusun program atau pengajuan anggaran.

Tim ini disebut akan memantau penyerapan belanja negara secara rutin agar tidak ada lagi anggaran yang menumpuk di akhir tahun tanpa dampak bagi rakyat.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |