Bos BI Blak-blakan Biang Kerok Rupiah Terus Melemah

2 hours ago 3

CNN Indonesia

Senin, 22 Sep 2025 16:59 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkap dinamika perekonomian global dan domestik menjadi penyebab nilai tukar rupiah melemah akhir-akhir ini. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkap dinamika perekonomian global dan domestik menjadi penyebab nilai tukar rupiah melemah akhir-akhir ini. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S).

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo blak-blakan mengungkap penyebab niliai tukar rupiah menembus Rp16.500 per dolar Amerika Serikat (AS) akhir-akhir ini.

Ia mengatakan pelemahan rupiah dipicu tekanan perekonomian global. Ia juga menyebut ada faktor-faktor dalam negeri yang ikut memengaruhi.

"Beberapa hari yang lalu dan memang kemudian di minggu hari-hari terakhir, ada tekanan dari global dan domestik sehingga kemudian melemah menjadi Rp16.500. Kami terus berkomitmen kuat untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Senin (22/9) dilansir Detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perry mengatakan saat ini rupiah sudah berada di posisi yang lebih stabil dibandingkan beberapa bulan lalu. Ia mengingatkan rupiah pernah menembus Rp17 ribu per dolar AS usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal.

Ia menegaskan komitmen BI menjaga nilai tukar rupiah melalui intervensi luar negeri di pasar non-deliverable forward atau pasar valuta asing luar negeri maupun transaksi secara tunai, spot, dan domestik.

BI pun melakukan pembelian SBN sekunder untuk meningkatkan likuiditas.

"Kami memandang bahwa nilai tukar rupiah adalah salah satu bagian penting dari stabilitas perekonomian dan stabilitas dari negara," ucap Perry.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan beberapa hari terakhir. Rupiah ditutup di level Rp16.601 per dolar AS pada Jumat (20/9). Pada pembukaan hari ini, rupiah dibuka lesu pada leve 16.633 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan rupiah masih akan tertekan oleh rebound pada dolar AS karena sikap less dovish oleh The Fed.

"Kebijakan ekonomi ekspansif pemerintah dan kekhawatiran defisit anggaran juga masih menekan rupiah," katanya pada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/sfr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |