Cara Membuang Limbah Baterai Bekas yang Benar dan Aman

3 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Cara membuang limbah baterai yang benar dan aman perlu diketahui setiap orang, karena baterai mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari tanah, air, dan udara jika dibuang sembarangan.

Selain itu, baterai juga berpotensi menimbulkan kebakaran atau ledakan bila salah ditangani. Dengan langkah yang tepat, limbah baterai bisa dikelola secara aman sekaligus didaur ulang menjadi sumber daya baru.

Isu limbah yang salah satunya limbah elektronik memang jadi persoalan yang harus diprioritaskan, salah satunya bagi warga DKI Jakarta. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk tahu lebih lengkap soal isu ini, kamu bisa langsung ke acara Jakarta Eco Future Fest 2025 yang digagas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 25-26 September di Cibis Park, Jakarta Selatan, yang informasi lengkapnya ada di tautan ini.

Di Jakarta Eco Future Fest ini kamu bukan hanya bisa mengunjungi pasar kreatif UMKM, mengikuti workshop, mendonasikan pakaian bekas, tapi juga bisa mendapat hadiah menarik dengan mengumpulkan poin.

Kembali ke persoalan membuang baterai, kamu bisa simak cara membuang baterai bekas pakai yang benar dan aman agar tidak membahayakan lingkungan.

1. Pisahkan baterai dari sampah biasa

Jangan campurkan baterai bekas dengan sampah rumah tangga. Baterai termasuk kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang perlu perlakuan khusus.

Jika tercampur dengan sampah biasa dan berakhir di TPA, bahan kimia di dalam baterai bisa bocor dan merusak lingkungan sekitar.


2. Tutup kutub baterai dengan selotip

Pastikan kedua kutub baterai ditutup menggunakan selotip atau lakban. Langkah ini mencegah terjadinya korsleting bila kutub baterai saling bersentuhan.

Hal ini terutama penting untuk baterai lithium yang lebih sensitif dan berpotensi menimbulkan kebakaran.


3. Simpan di wadah khusus

Setelah kutubnya ditutup, kumpulkan baterai bekas di wadah khusus, misalnya kotak tertutup atau toples yang tidak mudah bocor. Tujuannya agar baterai tidak berserakan dan mencegah kontak langsung dengan tangan atau barang lain.

Menyimpan dengan cara ini juga memudahkan ketika Anda akan membawanya ke pusat pengumpulan.


4. Cari lokasi pengumpulan terdekat

Baterai bekas tidak boleh dibuang ke tempat sampah biasa. Sebaiknya bawa ke fasilitas pengumpulan limbah elektronik (e-waste) atau pusat daur ulang. Anda bisa menemukan tempat penampungan di beberapa lokasi berikut:

  • Pusat perbelanjaan dan toko elektronik: banyak yang menyediakan drop box khusus baterai.
  • Kantor dinas lingkungan hidup: biasanya memiliki program pengumpulan limbah B3.
  • Acara pengumpulan komunitas: perhatikan informasi mengenai event pengumpulan e-waste yang kadang diadakan di lingkungan sekitar.


5. Jangan pernah membakar baterai

Membakar baterai bekas sangat berbahaya. Gas beracun yang dilepaskan bisa mencemari udara, dan reaksi kimia di dalam baterai berpotensi memicu kebakaran.

Oleh karena itu, satu-satunya cara aman adalah mengumpulkan dan menyerahkannya ke fasilitas resmi.


6. Pahami pentingnya daur ulang baterai

Membuang baterai dengan benar bukan hanya soal menjaga kebersihan. Ada manfaat besar di baliknya, antara lain:

  • Mencegah pencemaran lingkungan: logam berat di dalam baterai bisa merusak ekosistem tanah dan air.
  • Menghemat sumber daya: logam berharga seperti lithium dan nikel bisa diambil kembali untuk dipakai membuat baterai baru.
  • Menjaga kesehatan: paparan bahan kimia dari baterai berbahaya bagi manusia maupun hewan.

Dengan menerapkan cara membuang limbah baterai bekas yang benar dan aman, setiap orang bisa berperan dalam menjaga lingkungan sekaligus mendukung proses daur ulang.

Kebiasaan sederhana ini akan berdampak besar, baik bagi kesehatan masyarakat maupun kelestarian bumi di masa depan.

Untuk tahu hal-hal lain yang bisa kamu lakukan untuk lingkungan, yuk datang ke Jakarta Eco Future Fest 2025 pada 25-26 September di Cibis Park, Jakarta Selatan. Datang & jadi bagian dari perubahan hijau Jakarta!

(asp/fef)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |