Ilustrasi.
JAKARTA – Langkah China yang mengganti nama 27 lokasi di daerah perbatasan yang disengketakan dengan India telah memicu reaksi keras dari New Delhi.
Ke-27 lokasi tersebut mencakup berbagai fitur geografis, termasuk 15 gunung, lima wilayah pemukiman, empat jalur pegunungan, dua sungai, dan satu danau, di wilayah Arunachal Pradesh, atau yang oleh China disebut sebagai Zangnan. China mengklaim wilayah Zangnan merupakan bagian dari Daerah Otonomi Tibet, yang merupakan wilayahnya.
Sengketa Arunachal Pradesh
India pada Rabu, (14/5/2025) menolak langkah China tersebut, mengatakan bahwa itu adalah tindakan "sia-sia dan tidak masuk akal". Delhi menegaskan bahwa penamaan tersebut tidak akan mengubah realitas bahwa Arunachal Pradesh merupakan bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dari India.
"Sesuai dengan posisi berprinsip kami (India), kami menolak upaya semacam itu dengan tegas. Penamaan yang kreatif tidak akan mengubah kenyataan yang tak terbantahkan bahwa Arunachal Pradesh dulu, sekarang, dan akan selalu menjadi bagian integral dan tak terpisahkan dari India," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal, sebagaimana dilansir Hindustan Times.
China mulai melakukan penggantian nama sejumlah lokasi di Arunachal Pradesh pada 2017, saat Beijing mengumumkan penamaan enam lokasi. Langkah ini dilanjutkan pada 2021 dengan penggantian nama 15 lokasi, sebanyak 11 lokasi pada 2023, dan 30 lokasi lainnya pada Maret 2024.
Tindakan-tindakan ini dipandang sebagai bagian dari upaya China untuk menegaskan klaim teritorialnya atas negara strategis di wilayah timur laut India tersebut. India telah menolak semua penggantian nama tersebut.