CNN Indonesia
Rabu, 04 Jun 2025 10:27 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Perusahaan hiburan dan media massa Walt Disney melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di divisi film, televisi, dan keuangan.
Melansir Reuters, seorang sumber mengatakan pada Senin (3/6) bahwa PHK menyasar beberapa tim di seluruh dunia.
"Termasuk pemasaran film dan TV, publisitas TV, serta divisi casting dan pengembangan," ujar sumber tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, laporan pendapatan terbaru perusahaan pada Mei melampaui ekspektasi Wall Street, berkat lonjakan tak terduga dari layanan streaming Disney+ dan hasil yang kuat dari taman hiburan.
Saham Disney juga naik 21 persen sejak laporan keuangan tersebut dirilis. Namun, kemudian turun 0,3 persen menjadi US$112,62 pada Senin sore.
Ini bukan kali pertama Disney melakukan PHK. Disney dan perusahaan lain tengah menyusun ulang strategi bisnis mereka sebagai respons terhadap migrasi pemirsa TV kabel ke platform streaming.
Disney melakukan PHK terhadap hampir 6 persen dari total karyawan atau sekitar 200 karyawan di ABC News Group dan Disney Entertainment Networks pada Maret lalu.
Pada 2023 lalu, Disney juga memangkas 7.000 pekerja sebagai bagian dari upaya penghematan biaya sebesar US$5,5 miliar.
Badai PHK tengah melanda dunia kerja baik domestik maupun global.Tak hanya Disney, Microsoft juga mengumumkan PHK terhadap sekitar 6.000 karyawan atau hampir 3 persen dari total tenaga kerjanya secara global.
PHK yang dilakukan raksasa teknologi AS ini menyasar pekerja di semua level, tim, dan wilayah, tetapi akan difokuskan pada pengurangan lapisan manajemen. Surat pemberitahuan PHK pun telah dikirimkan kepada para karyawan yang terdampak.
"Kami terus melakukan perubahan organisasi yang diperlukan agar dapat memposisikan perusahaan secara optimal dalam menghadapi dinamika pasar," bunyi pernyataan resmi Microsoft.
Alasan pemangkasan karyawan itu diduga karena Microsoft memilih menggunakan AI untuk menggantikan pekerjanya yang di PHK.
Terlebih, CEO Microsoft Satya Nadella mengungkapkan pada April lalu bahwa AI sekarang menulis hingga 30 persen kode dalam beberapa proyek Microsoft.
PHK ini bahkan terjadi hanya beberapa minggu setelah Microsoft melaporkan penjualan dan laba yang melampaui ekspektasi Wall Street untuk kuartal Januari-Maret.
(fby/sfr)