G7 dan Uni Eropa Desak India-Pakistan Tahan Diri dan Segera Berdamai

Jakarta, CNN Indonesia --

Para menteri luar negeri dari negara-negara G7 dan Uni Eropa kompak menyerukan India dan Pakistan deeskalasi.

Dalam pernyataan bersama, para menteri luar negeri (menlu), G7 yang beranggotakan; Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat meminta kedua negara saling menahan diri semaksimal mungkin dan segera menurunkan ketegangan agar perang dalam skala besar bisa dicegah.

"Kami menyerukan deeskalasi segera dan mendorong kedua negara terlibat dalam dialog langsung yang mengarah pada perdamaian. Kami terus memantau situasi dengan cermat dan menyatakan dukungan pada penyelesaian diplomatik yang cepat dan tahan lama," demikian pernyataan bersama tersebut, seperti dikutip CNN, Jumat (9/5).

Para menlu G7 dan Uni Eropa pada kesempatan itu juga mengutuk keras serangan di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April lalu yang menewaskan 26 turis.

Tapi, mereka menyatakan perang bukan penyelesaian tepat untuk merespons tragedi itu.

"Eskalasi militer lebih lanjut menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas regional. Kami sangat prihatin dengan keselamatan warga sipil di kedua belah pihak," demikian pernyataan bersama itu.

India dan Pakistan panas usai kelompok militan di Kashmir menyerang 26 turis hingga tewas pada 22 April lalu. India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan.

Pakistan telah membantah dan mendorong penyelidikan terbuka.

Sejak peristiwa itu, kedua negara terlibat baku tembak di sepanjang perbatasan, bahkan sampai meluncurkan operasi militer.

Pada Rabu (7/5), India meluncurkan Operasi Sindoor yang menewaskan sedikitnya 48 orang dari kedua belah pihak. Sabtu (10/5) ini, India merudal tiga pangkalan udara Pakistan, yang diklaim Islamabad berhasil dicegat.

Sebagai respons, Pakistan pun meluncurkan Operasi Bunyanun Marsoos ke India pada pagi ini, yang diklaim menghantam pangkalan udara Udhampur.

(blq/agt)