Harga Minyak Tertekan Ketegangan Dagang AS-China

7 hours ago 2

CNN Indonesia

Senin, 20 Okt 2025 10:49 WIB

Harga minyak dunia melemah pada awal pekan ini dipicu kekhawatiran pasar atas kelebihan pasokan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Harga minyak dunia melemah pada awal pekan ini dipicu kekhawatiran pasar atas kelebihan pasokan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. ( (Dok.Istimewa).

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia melemah pada awal pekan ini. Penurunan terjadi akibat kekhawatiran pasar terhadap kelebihan pasokan global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi imbas meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Mengutip Reuters, Senin (20/10), harga minyak mentah berjangka Brent turun 24 sen atau 0,4 persen menjadi US$61,05 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melemah 21 sen atau 0,4 persen ke posisi US$57,33 per barel.

Kedua acuan harga minyak itu masing-masing turun lebih dari 2 persen sepanjang pekan lalu, menandai penurunan selama tiga minggu berturut-turut. Tekanan harga juga dipengaruhi proyeksi International Energy Agency (IEA) yang memperkirakan kelebihan pasokan minyak akan meningkat pada 2026.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan dari peningkatan produksi negara-negara penghasil minyak, ditambah potensi perlambatan ekonomi akibat memanasnya tensi dagang AS-China, menekan harga minyak," ujar analis Fujitomi Securities, Toshitaka Tazawa.

Tazawa menambahkan ketidakpastian pasar juga meningkat menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, di tengah langkah Washington memperketat tekanan terhadap pembeli minyak asal Rusia.

Pekan lalu, Kepala World Trade Organization (WTO) mengimbau kedua negara untuk menurunkan tensi dagang. Ia memperingatkan, pemisahan ekonomi antara AS dan China dapat memangkas output ekonomi global hingga 7 persen dalam jangka panjang.

AS dan China, dua konsumen minyak terbesar dunia, baru-baru ini kembali memanas dengan memberlakukan biaya tambahan di pelabuhan terhadap kapal pengangkut kargo antar kedua negara. Kebijakan saling balas itu dikhawatirkan mengganggu arus perdagangan global.

Sementara itu, Trump dan Putin sepakat menggelar pertemuan baru membahas perang di Ukraina, meski AS dan Eropa terus menekan India dan China untuk menghentikan impor minyak dari Rusia.

Dari sisi pasokan, perusahaan energi AS pekan lalu menambah jumlah rig minyak dan gas untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir, menurut laporan mingguan Baker Hughes.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |