Harimau Sumatera Terjebak di Kantor BRIN Agam Usai Kejar Anjing

10 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 16 Okt 2025 18:27 WIB

BKSDA Sumbar mengungkap harimau sumatera terjebak di perkantoran BRIN Agam setelah mengejar anjing. Upaya evakuasi dan pemantauan sedang dilakukan. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyatakan harimau sumatera yang terisolasi di perkantoran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kabupaten Agam diduga karena mengejar hewan. Ilustrasi (ANTARA FOTO/Faisal Selian)

Jakarta, CNN Indonesia --

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyatakan harimau sumatera yang terisolasi di perkantoran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kabupaten Agam diduga karena mengejar hewan.

"Harimau sumatera dengan usia di bawah dua tahun itu diduga mengejar anjing yang ada di area BRIN pada Rabu (15/10) dini hari. Ini berdasarkan keterangan saksi mata, rekaman dan identifikasi lapangan," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra di Lubuk Basung, Kamis (16/10), dikutip Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade mengatakan usai mengejar anjing, satwa dilindungi undang-undang itu tidak bisa keluar, karena kawasan perkantoran BRIN di Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Agam tersebut dipagar menggunakan beton setinggi 1,5 meter.

Dengan kondisi itu, harimau tidak bisa keluar, karena hanya ada satu pintu utama yang dijaga satpam. Sehingga harimau itu tidak bertemu lagi dengan induk maupun saudaranya yang lain.

"Ada tiga individu harimau sumatera yang merupakan induk dan dua anaknya yang masih remaja di daerah itu," katanya.

Menurut Ade, saat ini satu individu harimau itu masih berada di area perkantoran BRIN. Untuk itu, aktivitas di area tersebut dihentikan untuk sementara waktu dan ada satu keluarga yang dievakuasi dari lokasi.

"Kita melakukan pemantauan dengan patroli dan menggunakan drone termal untuk mengetahui keberadaan satwa itu," katanya.

Ia mengakui petugas BKSDA Sumbar beserta Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Pasia Laweh, Pagari Baring, Pagari Salareh Aia, Centre for Orangutan Protection (COP) dan mahasiswa Kehutanan Universitas Riau (UNRI) bakal menggiring harimau ke lokasi induknya.

Apabila langkah itu tidak berhasil, tidak menutup kemungkinan evakuasi satwa dilakukan dengan menggunakan kandang jebak atau pembiusan.

"Penggiringan ke lokasi induk kita lakukan dan langkah ini bisa efektif, sehingga anak harimau bisa ketemu dengan induknya," katanya.

Sebelumnya harimau sumatera masuk ke areal perkantoran BRIN dan sempat terekam kamera CCTV milik BRIN pada Rabu (15/10) dini hari.

(fra/antara/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |