Heboh Menkes Sebut Pria Ukuran Celana Jeans 33-34 Cepat Menghadap Tuhan, Berapa Ukuran Idealnya?

9 hours ago 2

Heboh Menkes Sebut Pria Ukuran Celana Jeans 33-34 Cepat Menghadap Tuhan, Berapa Ukuran Idealnya?

Menkes Sebut Pria Ukuran Celana Jeans 33-34 Cepat Menghadap Allah. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini menyampaikan pernyataan yang memicu diskusi publik mengenai hubungan antara ukuran celana jeans pria dan risiko kesehatan. 

Dalam sebuah acara di Jakarta pada 14 Mei 2025, beliau menyoroti bahwa pria yang mengenakan celana jeans dengan ukuran di atas 32 atau 33 kemungkinan besar mengalami obesitas, yang dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung dan stroke. 

“Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33 ... ukurannya berapa celana jeans? 34-33, sudah pasti ob (obesitas)," kata Menkes di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

Budi menjelaskan bahwa ukuran celana jeans dapat menjadi indikator sederhana untuk menilai kondisi kesehatan seseorang, khususnya terkait obesitas. 

Ia menekankan bahwa obesitas dapat mempercepat kematian, bukan sebagai bentuk body shaming, melainkan sebagai peringatan akan pentingnya menjaga berat badan ideal. 

“Itu menghadap Allah-nya lebih cepat dibandingkan yang celana jeansnya 32. Saya bukannya body shaming, tapi emang artinya begitu,” lanjutnya. 

Beliau juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk tekanan darah, kadar gula, fungsi ginjal, dan kolesterol, untuk mendeteksi dini potensi penyakit. 

Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat hidup sehat dan panjang umur tanpa menderita penyakit kronis yang dapat dicegah. 

Lantas, berapa lingkar badan yang termasuk dalam kategori obesitas dan yang tidak? Berikut ulasannya, dirangkum Okezone dari beberapa sumber, Rabu (14/5/2025).

Kategori obesitas dapat dinilai dengan beberapa indikator, salah satunya adalah lingkar perut (lingkar pinggang), yang dianggap praktis dan mudah untuk mengidentifikasi risiko kesehatan. 

Lingkar badan, khususnya lingkar pinggang, bisa menjadi indikator penting untuk mengukur obesitas karena berkaitan langsung dengan lemak visceral, yaitu lemak yang menumpuk di sekitar organ-organ dalam perut. 

Lemak tersebut sangat berisiko terhadap kesehatan karena dapat meningkatkan kemungkinan terkena berbagai penyakit serius.

Selain lingkar perut, indikator lain seperti IMT (Indeks Massa Tubuh) juga digunakan. Berikut adalah batasan umum menurut standar kesehatan dari WHO dan Kementerian Kesehatan RI. 

Lingkar Perut Ideal (Bukan Obesitas) :
Pria: Wanita:

Lingkar Perut yang Menunjukkan Risiko Obesitas (Perut Buncit) : 
Pria: ≥ 90 cm
Wanita: ≥ 80 cm

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |