CNN Indonesia
Sabtu, 29 Mar 2025 02:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Para ilmuwan dari kalangan dokter di China akhirnya melaporkan rincian hasil transplantasi hati babi yang telah dimodifikasi secara genetika ke tubuh manusia. Eksperimen yang dilakukan ke tubuh orang dengan kondisi mati otak pada tahun lalu itu menghasilkan laporan signifikan.
Berdasarkan laporan ilmuwan transplantasi hati itu "berfungsi dengan sangat baik di dalam tubuh manusia" selama 10 hari.
"Ini merupakan capaian yang luar biasa," ujar Dr. Lin Wang, salah satu penulis riset yang diterbitkan di jurnal Nature, seperti diberitakan CNN pada Rabu (26/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil itu menyatakan aliran darah ke organ hati yang sudah ditransplantasi berfungsi baik dan tidak ada tanda-tanda penolakan imun atau akumulasi peradangan.
Kemudian, berdasarkan laporan yang dipublikasi itu, eksperimen dihentikan peneliti setelah 10 hari atas permintaan keluarga.
Dr Wang menjelaskan penelitian baru ini mengacu pada informasi yang telah dipelajari para peneliti tentang xenotransplantasi. Metode itu berhasil dilakukan para ahli bedah di Amerika Serikat untuk transplantasi ginjal dan jantung.
Penelitian itu juga berdasarkan pada riset terdahulu yang mereka lakukan terhadap hewan. Sebab, pada 2013, Wang dan koleganya menjadi orang pertama di China yang berhasil melakukan transplantasi hati babi ke seekor monyet.
Transplantasi itu sukses dan membuat monyet yang diteliti bertahan hidup selama 14 hari. Mereka lalu melakukan transplantasi lain, seperti jantung, ginjal, kornea, kulit, dan tulang dari babi ke monyet.
Wang menambahkan tim peneliti itu baru-baru ini melakukan transplantasi ginjal babi ke manusia dan pasien terkait disebut sudah cukup sehat sehingga akan segera pulang. Namun, rincian penelitian itu belum dipublikasikan.
Sementara itu, transplantasi hati babi yang sukses menjadi kemajuan besar bagi penderita gagal hati akut. Pasalnya, langkah ini dapat menjadi jembatan sementara sambil menunggu donor organ manusia.
Transplantasi hati juga menjadi isu yang krusial di berbagai penjuru dunia, termasuk Amerika Serikat. Per September 2024, lebih dari 9.000 orang di AS tengah menunggu transplantasi hati.
Departemen Sumber Daya dan Layanan Kesehatan AS juga mencatat transplantasi hati sebagai kebutuhan terbesar kedua dalam daftar transplantasi, tepat setelah ginjal.
(mnf/sfr)