Kelahiran Ade, Anak dari Perkawinan Susi dan Yongki Menambah Koleksi Balai Besar KSDA Riau

8 hours ago 2

Kelahiran Ade, Anak dari Perkawinan Susi dan Yongki Menambah Koleksi Balai Besar KSDA Riau

Kelahiran Ade, Anak dari Perkawinan Susi dan Yongki Menambah Koleksi Balai Besar KSDA Riau, (Foto: Instagram KSDA Riau)

JAKARTA - Kelahiran Ade pada 2 Mei 2025 lalu, menjadi kabar menggembiran bagi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau. Anak dari perkawinan dari Susi dan Yongki ini menambah koleksi langka untuk KSDA Riau.

Disitat dari situs BBKSDA Riau, Jumat (23/5/2025), kelahiran Ade pertama kali diinfokan pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa Orangutan. Dari hasil pengecekan yang dilakukan oleh Tim Medis didapatkan informasi bahwa pada hari Jum’at, 2 Mei 2025 pukul 09.03 WIB di LK Kasang Kulim, Kabupaten Kampar Riau telah lahir seekor bayi Orang Utan (Pongo abelii) dengan jenis kelamin Jantan.

Kelahiran Ade, Anak dari Perkawinan Susi dan Yongki Menambah Koleksi Balai Besar KSDA Riau Kelahiran Ade, Anak dari Perkawinan Susi dan Yongki Menambah Koleksi Balai Besar KSDA Riau

Nama Ade sendiri diberikan oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Dengan adanya kelahiran Orangutan ini, menambah koleksi satwa Orangutan di LK Kasang Kulim. Orangutan merupakan satwa langka endemik Indonesia dan saat ini memiliki status Terancam Punah (endangered) berdasarkan IUCN Red List.

Sementara itu, Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, berkesempatan melakukan kunjungan ke Lembaga Konservasi Kasang Kulim, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, pada Kamis 22 Mei 2025. Dalam kunjungan tersebut, ia melihat langsung induk dan bayi orangutan jantan itu.

Kelahiran Ade, Anak dari Perkawinan Susi dan Yongki Menambah Koleksi Balai Besar KSDA Riau Kelahiran Ade, Anak dari Perkawinan Susi dan Yongki Menambah Koleksi Balai Besar KSDA Riau

Supartono menyebut bayi tersebut lahir dalam kondisi sehat dan sangat aktif, dengan masa kehamilan induk selama sekira 10 bulan. Supartono juga memberikan pemahaman dan saran kepada keeper (perawat satwa) serta pengelola LK Kasang Kulim agar memberikan pakan dengan kualitas dan kuantitas yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi induk.

Balai Besar KSDA Riau terus melakukan pembinaan dan koordinasi dengan lembaga konservasi Kasang Kulim dalam rangka menjamin lingkungan yang sehat dan aman untuk daya dukung satwa liar yang optimal sebagaimana prinsip etika dan kesejahteraan satwa.
 

(Kemas Irawan Nurrachman)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |