KFC Indonesia Minta Modal Rp80 M ke Gelael dan Grup Salim

7 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang waralaba KFC di Indonesia, berencana menambah modal sebesar Rp80 miliar melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

Dana tersebut akan disuntik langsung oleh dua pemegang saham utama perusahaan, yakni PT Gelael Pratama dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, perusahaan dari Grup Salim.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (14/5), FAST menyatakan penambahan modal ini bertujuan untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan yang saat ini memiliki modal kerja bersih negatif sebesar Rp1,67 triliun dan rasio liabilitas terhadap aset yang tinggi, yaitu 96 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perseroan mengalami kebutuhan modal kerja yang signifikan guna menjaga keberlangsungan usaha dan mendukung kegiatan operasional," tulis manajemen dalam dokumen keterbukaan.

"Pelaksanaan PMTHMETD diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan dan struktur modal Perseroan yang saat ini kurang sehat," lanjutnya.

FAST akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 533.333.334 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham, seluruhnya akan diambil secara proporsional oleh Gelael dan Indoritel.

Rinciannya, PT Gelael Pratama akan mengambil sebanyak 213.333.334 saham, dan PT Indoritel sebanyak 191.666.666 saham.

"Dana hasil PMTHMETD akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan," tulis FAST.

Rinciannya antara lain sebesar Rp52 miliar untuk pembelian persediaan dan pembayaran kewajiban lancar, serta Rp28 miliar untuk efisiensi biaya operasional, termasuk pengendalian biaya karyawan dan optimalisasi beban promosi dan pemasaran.

Jika rencana ini disetujui, kepemilikan PT Gelael Pratama akan meningkat dari 40 persen menjadi 41,18 persen, dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk dari 35,84 persen menjadi 37,51 persen.

Di sisi lain, kepemilikan publik akan terdilusi dari 16,18 persen menjadi 14,27 persen.

Manajemen menyatakan tidak terdapat perubahan pengendali dalam struktur kepemilikan FAST.

"Pemegang saham pengendali tetap adalah PT Gelael Pratama, dengan Elisabeth Gelael sebagai Ultimate Beneficial Owner," tegas perusahaan.

Persetujuan pemegang saham atas rencana ini akan dimintakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada Jumat (16/5) besok di Gedung Gelael, Jakarta.

Lebih lanjut, perusahaan menyampaikan injeksi modal ini diharapkan akan menurunkan rasio liabilitas terhadap ekuitas dari 26,63 kali menjadi 15,99 kali, serta memperkuat posisi likuiditas untuk menghadapi tantangan industri makanan cepat saji yang semakin kompetitif.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |