KKP Siapkan 100 Kampung Nelayan Merah Putih Tahun Ini

10 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memperluas pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih di berbagai daerah tahun ini. Hal itu menyusul keberhasilan penerapannya, salah satunya di Biak, Papua.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Machmud mengungkapkan pendapatan nelayan di Biak melonjak dua kali lipat setelah penerapan model Kampung Nelayan Modern yang dibangun  sejak tahun lalu.

Ia mengatakan program di Biak menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan terintegrasi dari hulu ke hilir mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Biak, tepatnya di Samber-Binyeri, pendapatan nelayan yang dulu sekitar Rp3 juta per bulan kini sudah mencapai Rp6 juta. Naik 100 persen," ujar Machmud dalam forum Agri Food Summit 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (16/10).

Kampung Nelayan Merah Putih, kata dia, dibangun atas arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan dirancang sebagai kawasan terpadu.

Seluruh kebutuhan nelayan dipenuhi di satu lokasi, mulai dari tambatan perahu, perahu penangkap ikan, pabrik es, cold storage, mobil pendingin, sentra kuliner, hingga SPBU nelayan.

"Fasilitasnya lengkap, tapi kuncinya adalah pendampingan. Tanpa itu, hasilnya tidak akan seperti sekarang," tutur Machmud.

Menurutnya, keberhasilan Biak menjadi bukti peningkatan literasi keuangan, efisiensi rantai pasok, dan akses sarana produksi dapat langsung berdampak pada kesejahteraan pelaku usaha kecil di sektor kelautan. Presiden Prabowo Subianto bahkan disebut meminta KKP menggandakan program tersebut secara nasional.

"Pak Menteri sudah melaporkan ke Presiden, dan beliau bilang: 'bisa tidak dibuat 1.000 kampung seperti ini?' Kami sekarang tangani 1.000, dan untuk tahun 2025 ini 100 kampung siap dibangun. Sebanyak 65 sudah berjalan, tinggal 35 lagi menyusul," ungkap Machmud.

Selain untuk meningkatkan pendapatan nelayan, program Kampung Nelayan Merah Putih juga diarahkan untuk memperkuat rantai dingin perikanan. Dengan ketersediaan es dan cold storage di tingkat desa, hasil tangkapan dapat disimpan dalam kondisi segar sehingga kualitas ekspor meningkat.

"Biasanya nelayan tidak bawa es, paling hanya es rumahan. Sekarang kita bangun pabrik es dengan harga terjangkau. Pulang melaut ikannya masih segar, bisa disimpan, dan bahkan sudah 14 kali ekspor keluar daerah dengan kualitas ekspor," katanya.

Machmud menjelaskan model kampung nelayan ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga untuk memasok wilayah lain yang kekurangan ikan segar, termasuk di Jawa Barat. Untuk itu, setiap kawasan dibekali mobil berpendingin agar distribusi hasil tangkapan tetap terjaga.

Ia menambahkan salah satu tantangan besar di sektor kelautan saat ini adalah distribusi dan penyimpanan ikan yang belum merata. Indonesia memiliki lebih dari 2.100 unit cold storage dengan kapasitas total sekitar 835 ribu ton, namun sebagian besar terpusat di wilayah tertentu.

"Kalau dibandingkan, satu perusahaan di Jepang saja punya cold storage sampai 1,6 juta ton. Itu sebabnya mereka bisa menjaga ketahanan pangan. Bahkan di sana saya lihat, ikan Indonesia juga tersimpan di fasilitas mereka," ungkapnya.

Melalui pengembangan 100 Kampung Nelayan Merah Putih, KKP berharap bisa memperkuat kedaulatan pangan laut nasional sekaligus membuka peluang ekspor lebih luas.

Program ini juga menjadi bagian dari strategi Indonesia menuju lumbung pangan dunia, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan tema besar Agri Food Summit 2025: Menata Jalan Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |