Masih Bimbang? Ini 6 Perbedaan Perguruan Tinggi dan Sekolah Kedinasan

8 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Setelah lulus dari jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat, banyak siswa menghadapi pilihan penting terkait pendidikan lanjutan. Dua opsi yang cukup populer di kalangan lulusan SMA adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Sekolah Kedinasan.

Lantas, apa perbedaan perguruan tinggi negeri dan sekolah kedinasan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sama-sama menjadi tempat menempuh pendidikan tinggi, keduanya memiliki sistem, tujuan, dan keunggulan yang berbeda. Memahami perbedaan ini penting agar siswa tidak sekadar memilih berdasarkan tren atau saran orang lain, tetapi benar-benar memahami konsekuensi dan peluang dari setiap pilihan.

Berikut perbedaan antara PTN dan sekolah kedinasan, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Jalur masuk

Salah satu perbedaan mendasar antara PTN dan sekolah kedinasan adalah jalur masuknya. Untuk masuk PTN, calon mahasiswa memiliki beberapa pilihan seleksi, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan jalur Mandiri yang diselenggarakan masing-masing perguruan tinggi.

Jalur-jalur ini memiliki mekanisme tersendiri, dan biasanya mempertimbangkan nilai rapor, hasil ujian, hingga portofolio tertentu.

Sementara itu, sekolah kedinasan hanya memiliki satu jalur masuk utama, yaitu melalui Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Ujian ini diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan menjadi syarat wajib bagi semua pendaftar. Tes SKD mencakup materi seperti Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Inteligensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi, yang dikenal cukup kompetitif.


2. Biaya pendidikan

Hal lain yang patut diperhatikan adalah biaya pendidikan. Di PTN, mahasiswa umumnya membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua. Beberapa PTN juga memungut uang pangkal, terutama pada jalur Mandiri.

Berbeda dengan itu, sekolah kedinasan sebagian besar memberikan fasilitas pendidikan secara gratis atau dibiayai penuh oleh negara. Namun, perlu diketahui bahwa beberapa sekolah kedinasan mungkin masih memungut biaya non-akademik seperti biaya perlengkapan atau pelatihan fisik.


3. Kesempatan beasiswa

PTN menawarkan beragam beasiswa, baik dari pemerintah maupun lembaga swasta. Beasiswa ini bisa membantu meringankan UKT, membiayai kehidupan sehari-hari, bahkan mendukung mahasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

Di sisi lain, sekolah kedinasan juga memberikan beasiswa, namun lebih terbatas. Biasanya beasiswa di sekolah kedinasan lebih difokuskan pada jenjang lanjutan yang mendukung karier di bidang pemerintahan atau kedinasan yang relevan.


4. Peluang kerja

Lulusan PTN memiliki fleksibilitas dalam memilih karier. Mereka dapat bekerja di sektor swasta, menjadi wirausaha, hingga melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana. Namun, mereka harus bersaing secara mandiri di pasar kerja.

Sementara itu, lulusan sekolah kedinasan umumnya langsung diarahkan untuk bekerja di instansi pemerintahan tertentu sesuai bidang studi yang diambil. Bahkan, banyak sekolah kedinasan yang menjanjikan status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) setelah lulus.


5. Pilihan jurusan

Pilihan program studi di PTN sangat beragam, mulai dari ilmu sosial, teknik, kesehatan, seni, hingga ilmu alam. Kebebasan memilih jurusan ini memberikan ruang bagi calon mahasiswa untuk menyesuaikan pendidikan dengan minat dan bakat mereka.

Sebaliknya, sekolah kedinasan memiliki pilihan jurusan yang lebih terbatas. Program studi di sekolah kedinasan umumnya disesuaikan dengan kebutuhan instansi pemerintah yang menaungi, seperti perpajakan, statistik, perhubungan, atau keuangan.


6. Pengajar

Di PTN, pengajar berasal dari kalangan akademisi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mereka umumnya memiliki latar belakang penelitian yang kuat dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Di sekolah kedinasan, pengajar juga berasal dari kalangan akademisi, tetapi mereka lebih difokuskan pada aspek praktis dan kedinasan. Pengajaran diarahkan untuk membentuk keterampilan teknis dan kedisiplinan tinggi yang dibutuhkan dalam pelayanan publik.

Memilih antara PTN dan sekolah kedinasan bukan soal mana yang lebih baik, tetapi mana yang paling sesuai dengan tujuan dan karakter masing-masing individu.

Demikian perbedaan antara PTN dan sekolah kedinasan yang meliputi jalur masuk, biaya pendidikan, hingga peluang kerja.

(asp/fef)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |