Maskapai Mendadak Bangkrut, Ribuan Penumpang Tak Bisa Refund Tiket

8 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah kelompok agen perjalanan menyerukan agar hukum Uni Eropa diubah setelah maskapai asal Belgia dilikuidasi bulan lalu, yang menyebabkan ribuan orang kemungkinan tidak akan menerima refund atau pengembalian uang. Kejadian ini juga membebani keuangan perantara perjalanan atau travel agent.

Air Belgium, maskapai kargo yang dulunya mengoperasikan penerbangan penumpang, telah diambil alih oleh perusahaan pelayaran setelah perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan dan dilikuidasi alias bangkrut.

Melansir Independent, maskapai tersebut mengumumkan pada tanggal 30 April lalu bahwa pengadilan bisnis telah menyetujui grup CMA CGM untuk mengambil alih operasi kargo maskapai Air Belgium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, maskapai tersebut dilikuidasi oleh pengadilan yang sama yang menyetujui pengambilalihan tersebut.

CMA CGM akan terus memfokuskan kegiatan Air Belgium pada angkutan udara, yang berarti 124 pekerjaan, termasuk 74 pilot, akan dipertahankan. Sementara itu, pelaku industri perjalanan lainnya merasa tidak puas dengan penanganan kebangkrutan Air Belgium.

Asosiasi Agen Perjalanan dan Operator Tur Eropa (ECTAA) merilis pernyataan pada tanggal 15 Mei lalu, yang menuntut perlindungan kebangkrutan maskapai penerbangan. ECTAA mengklaim kebangkrutan Air Belgium telah menyebabkan agen perjalanan, operator tur, dan pelanggan mengalami kerugian jutaan dolar AS.

Asosiasi tersebut mengatakan likuidasi Air Belgium telah meninggalkan hampir 8 juta euro dalam klaim pengembalian uang penumpang yang belum dibayar, yang lebih dari 5 juta euro dijual melalui perantara perjalanan (agen perjalanan dan operator tur)."

Maskapai tersebut awalnya menghentikan semua penerbangan penumpang terjadwal pada bulan September 2023 dan beralih ke operasi kargo dan carter. Saat itu, Air Belgium mengatakan bahwa penumpang yang penerbangannya dibatalkan akan mendapatkan penggantian atau refund dan menjadikannya prioritas.

Namun, sekarang setelah Air Belgium bangkrut, ECTAA mengatakan ribuan penumpang tidak mungkin menerima pengembalian uang untuk penerbangan mereka yang dibatalkan, dengan klaim yang tersisa sekarang menjadi bagian dari proses kebangkrutan.

Dalam pernyataan tentang likuidasi perusahaan, CEO Air Belgium Niky Terzakis, mengatakan pengambilalihan perusahaannya adalah satu-satunya pilihan yang layak setelah semua jalur penyelamatan lainnya dieksplorasi.

ECTAA menjelaskan bahwa ketika perantara perjalanan menjual tiket pesawat sebagai bagian dari paket, tapi kemudian maskapai penerbangan bangkrut, penyelenggara paket diwajibkan oleh hukum untuk menyediakan tiket alternatif kepada pelanggan.

Namun, tidak ada prospek nyata untuk mendapatkan kembali dana awal dari maskapai yang bangkrut. "Hal ini memberikan beban keuangan yang tidak adil pada perantara perjalanan, yang harus menanggung kerugian yang disebabkan oleh kegagalan maskapai," bunyi pernyataan ECTAA.

Likuidasi Air Belgium bertepatan dengan diskusi terbaru Dewan Uni Eropa seputar revisi Peraturan Hak Penumpang Udara. Karena itu, ECTAA saat ini memanfaatkan momen ini dan mendesak para pembuat kebijakan untuk memasukkan langkah-langkah yang menjamin pengembalian harga tiket ketika penerbangan dibatalkan karena maskapai penerbangan menghentikan operasi atau bangkrut.

"Kebangkrutan Air Belgium adalah pengingat nyata lainnya bahwa sistem saat ini membuat konsumen dan perantara perjalanan terpapar pada risiko yang tidak dapat diterima. "Maskapai penerbangan harus diwajibkan untuk menyediakan jaminan keuangan guna menutupi kewajiban mereka jika terjadi kebangkrutan," ujar Presiden ECTAA, Frank Oostdam.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |