Menilik Diah, Bayi Gajah Sumatera yang Lahir di Hari Kartini, (Foto: Avirista Midaada/Okezone)
KOTA BATU - Kebun binatang di Kota Batu kedatangan satu spesies baru nan lucu yang diberikan nama khusus oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni. Dialah bayi gajah Sumatera yang baru dilahirkan sebulan lalu bertepatan dengan Hari Kartini, 21 April. Kelahiran bayi gajah itu menjadi kejutan baru bagi Batu Secret Zoo, sekaligus jadi perhatian baru jelang libur panjang di akhir Mei 2025 nanti.
Koleksi bayi gajah itu kian menambah jumlah satwa gajah di Batu Secret Zoo. Satwa itu terlihat lucu di tengah indukan gajah yang ada di kandang besar gajah di kompleks Batu Secret Zoo, yang merupakan bagian dari Jatim Park 2.

Manajer Marketing dan Relasi Publik Jatim Park Grup Titik S. Ariyanti menuturkan, bayi gajah dengan nama ilmiah Elephas maximus sumatranus ini lahir di exhibit gajah, seberat 86 kilogram. Bayi berjenis kelamin betina itu lahir dari induk gajah jantan bernama Andalas dan induk betina gajah bernama Nazumi yang juga merupakan spesies gajah Sumatera.
"Bayi gajah itu kita namakan Diah, nama yang diberikan oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Bapak Raja Juli Antoni, yang pemberian namanya diwakili oleh Kepala Balai Besar BKSDA Jawa Timur," kata Titik S. Ariyanti, pada keterangannya.
Diah dari menjelaskan nama Diah berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti cahaya. Pemberian nama itu diharapkan mampu menerangi pelestarian gajah Sumatera, yang mulai terancam di habitatnya.

Di sisi lain, General Manager Jawa Timur (Jatim) Park 2 Agus Mulyanto mengatakan, kelahiran bayi gajah itu jadi tinggal bersejarah dalam upaya konservasi Gajah Sumatera. Apalagi statusnya yang kini kian krisis di alam liar, karena berbagai faktor salah satunya pembukaan lahan hutan habitat aslinya.
"Kelahiran anak gajah merupakan tonggak penting dalam upaya konservasi satwa langka, khususnya gajah Sumatera yang saat ini berada dalam status krisis (Critically Endangered) dan bukti nyata dari komitmen kami dalam mendukung konservasi satwa langka Indonesia", ujar Agus Mulyanto.