Pakar: PPP Butuh Figur Kuat untuk Bisa Kembali ke Parlemen

2 days ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an menilai PPP membutuhkan figur yang kuat untuk bisa mengembalikan partai tersebut ke parlemen setelah gagal lolos ambang batas perolehan suara di Pileg 2024 lalu.

Ali menjelaskan menurut sejumlah hasil riset, masyarakat cenderung lebih dekat dengan figur politik tertentu dibanding partai itu sendiri. Sehingga, cara itu umumnya banyak dilakukan partai untuk tetap eksis saat pemilu.

"Sehingga kalau kita lihat, kita perhatikan pasca reformasi partai-partai yang kemudian dinakhodai tokoh kuat seperti Demokrat, Gerindra, itu cepat melenting. Cepat naik suaranya," kata Ali saat dihubungi, Senin (2/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, Ali menyebut ada pula sejumlah partai yang tetap eksis meski tak memiliki figur kuat. Biasanya, partai-partai yang tetap eksis tersebut memiliki sistem pelembagaan partai yang kuat, seperti Golkar atau PKS.

Sementara, kata Ali, PPP sejauh ini merupakan partai yang mengandalkan figur dibanding memperkuat sistem pelembagaan.

"Jadi partai di Indonesia itu ada partai yang mengandalkan figur, ada yang mengandalkan kelembagaan partai. Nah PPP itu salah satu partai yang mengandalkan figur. Sehingga dia harus mencari figur yang kuat mengatrol posisi PPP hari ini yang sudah masuk jurang," katanya.

Menjelang Muktamar partai yang sekaligus bersamaan dengan pemilihan calon ketua umum pada September mendatang, Ali karenanya mengaku setuju PPP untuk mencari sosok yang kuat untuk menyelamatkan partai tersebut usai gagal lolos ke parlemen.

Apalagi, dalam sejarah partai politik di Indonesia, tak ada partai yang bisa kembali ke parlemen setelah gagal dalam pemilu.

Menurut Ali, ada tiga indikator yang bisa digunakan PPP untuk memilih figur yang tepat. Pertama, memiliki elektabilitas di atas rata-rata. Kedua, memiliki cukup logistik untuk membiayai kebutuhan operasional dan pemilu. Ketiga, figur yang diterima internal partai.

"PPP butuh effort yang besar. Di satu sisi, yang kita baca setelah reformasi tidak ada partai yang terpental dari Senayan, itu masuk lagi. Sehingga kalau calon ketua umum PPP biasa saja, selevel Plt hari ini, atau bahkan di bawah itu, saya secara pribadi tidak yakin PPP itu mampu kembali ke Senayan," katanya.

Sejumlah nama kini mencuat masuk bursa calon ketua umum PPP di Muktamar. Mereka berasal dari eksternal dan internal partai, seperti Sandiaga Uno, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul, eks KSAD Dudung Abdurrachman, Marzuki Alie, hingga nama eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Di luar itu, ada pula nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang memiliki kedekatan dengan pengusaha Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam dan dianggap memiliki kans kuat.

(thr/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |