CNN Indonesia
Jumat, 25 Apr 2025 17:49 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Politikus PDIP Guntur Romli menyebut pernyataan eks kader PDIP, Saeful Bahri terkait 'perintah Ibu' yang muncul dalam lanjutan sidang dugaan kasus suap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, tidak jelas.
"Tidak jelas siapa yang dimaksud 'Ibu' dalam percakapan tersebut," kata dia saat dihubungi, Jumat (25/4).
Saeful, kata Guntur, tak mengungkap siapa sosok Ibu yang dimaksud dalam pernyataan 'perintah Ibu' dalam rekaman itu. Apalagi, berdasarkan penuturan Tio, Saeful juga kerap mencatut nama Hasto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam sidang kemarin Agustiani Tio juga menjelaskan bahwa Saeful Bahri memang sering menyebut dan mencatut nama Sekjen untuk kepentingan pribadinya," kata dia.
Saeful Bahri merupakan eks kader PDIP yang telah menjalani hukuman dalam kasus tersebut. Dia terbukti terlibat dalam pengurusan pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku di DPR.
Guntur menyebut Hasto tak terlibat dalam kasus tersebut. Kasus suap itu murni atas inisiatif Harun Masiku yang memanfaatkan Saeful.
"Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Partai tidak terlibat dengan kasus suap, itu semuanya inisiatif Harun Masiku yang memanfaatkan Saeful Bahri," katanya.
Sidang lanjutan Hasto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, memutar rekaman percakapan antara Saeful dengan Agustiani pada 6 Januari 2020.
Dalam rekaman hasil penyadapan itu, Saeful yang mengutip Hasto, mengatakan penunjukkan Harun Masiku sebagai anggota DPR PAW menggantikan Nazaruddin Kiemas atas 'perintah Ibu'.
"Tadi Mas Hasto telepon lagi bilang ke Wahyu, ini garansi saya, ini perintah dari Ibu dan garansi saya. Jadi bagaimana caranya supaya ini terjadi," kata Saeful kepada Agustiani dalam rekaman itu.
Namun, Saeful tak menjelaskan siapa sosok 'Ibu' yang dimaksud Hasto dalam pesannya kepada Wahyu Setiawan tersebut.
(thr/isn)