Pengendalian Pertanian yang Sangat Baik, Presiden Prabowo Puji Mentan Amran

1 week ago 26

JAKARTA, METRO–Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas ki­nerjanya dalam mengendalikan situasi pertanian di Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden Prabowo dalam pertemuan strategis dengan Mentan Amran, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Mentan atas pengendalian Anda terhadap situasi pertanian. Saya akui, ini sangat bagus. Tinggal semua unsur be­kerja sama untuk memper­kuat upaya ini,” ujar Presiden Prabowo saat melakukan teleconference bersama petani, penyuluh pertanian, kepala dinas provinsi, PERPADI serta jajaran terkait di Ruang SAS, Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin (3/2).

Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras, sehingga Indonesia semakin dekat dengan target swa­sembada beras dan menuju swasembada pangan. Masalah pangan adalah isu krusial yang berkaitan lang­sung dengan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.

“Masalah pangan a­dalah hidup dan matinya bangsa Indonesia. Ini ma­salah kedaulatan, masalah kemerdekaan, dan survi­val kita sebagai bangsa. Kalau mau maju, pangan harus aman dulu. Saya minta semua pihak bekerja dengan hati yang tulus, cinta tanah air, dan patriotisme tinggi, setia pada tujuan swasembada pa­ngan,” tegas Prabowo.

Presiden Prabowo juga menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani sebagai produsen utama pangan. Pemerintah RI telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen sebesar Rp 6.500 per kilogram.

“Saya siap keluarkan Peraturan Pemerintah (PP). Saya tidak main-main. Ini adalah masalah kebangsaan. Pengusaha harus untung, tapi tidak boleh seenaknya. Semua pihak harus menang, mulai dari produsen, petani, pengusaha, hingga konsumen,” tambah Prabowo seperti dilansir dari An­tara.

Presiden menekankan Indonesia tidak akan sembarangan menggunakan prinsip pasar bebas. Prabowo melanjutkan negara lain ada yang mampu menjalankan ketentuan itu sehingga Indonesia pun ha­rus bisa menjadikan petani sejahtera dan mewujudkan swasembada pangan.

“Prinsip pasar iya, tetapi tidak boleh seenaknya,” kata Presiden Prabowo.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan beberapa kemajuan pelaksanaan program, termasuk produksi padi yang meningkat dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Kenaikan produksi padi itu, tertinggi jika dibandingkan dengan periode 3 tahun terakhir.

“Inilah puncak keja­yaan petani. Terima kasih kepada Bapak Presiden karena seluruh permintaan petani sudah Bapak penuhi, mulai dari pupuk, pe­nyuluh pertanian lapangan (PPL), irigasi, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang dulu menjadi kendala,” ungkap Mentan Amran.

Selepas mendengar la­poran Menteri Pertanian, Presiden menekankan pa­ngan merupakan masalah kedaulatan dan kemerdekaan sebuah bangsa.

“Kalau kita mau jadi negara maju, pangan ha­rus aman. Saya minta semua pihak untuk dengan hati yang tulus, dengan cinta yang tulus, dengan cinta tanah air, dengan cinta Merah Putih, dengan patriotisme yang tinggi setia kepada tujuan ini,” tandas Presiden Prabowo.

Presiden pun memerintahkan bagi pengusaha-pengusaha yang tidak mau tunduk dengan kebijakan pemerintah untuk menutup usaha.

“Kalau tidak mau, ya sudah, tutup saja, tidak usah bikin penggilingan padi. Saya ambil alih. Negara akan ambil alih penggilingan padi. Saya katakan ini masalah hidup dan mati. Ini masalah survival,” ungkap Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo optimistis Indonesia akan menjadi negara yang sukses dalam mewujudkan swasembada pangan. Ia menegaskan bahwa target yang diberikan selama empat tahun dapat dicapai lebih cepat dengan kerja sama semua pihak.

“Indonesia akan jadi negara sukses, saya sangat yakin itu. Sekarang sudah terbukti bahwa target yang saya berikan empat tahun, tapi dalam waktu dekat kita akan swasembada,” ucap Presiden Pra­bowo.(jpc)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |