Polisi Sita 17 Ton Bambu Laut Selundupan di Makassar, WN China Buron

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 16 Okt 2025 01:46 WIB

Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menangkap pelaku kasus penyelundupan biota laut dilindungi jenis bambu laut atau Isis hippuris sebanyak 17 ton di Makassar. Ilustrasi buronan kasus kriminal. (Istockphoto/cihatatceken)

Makassar, CNN Indonesia --

Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menangkap pelaku kasus penyelundupan biota laut dilindungi jenis bambu laut atau Isis hippuris sebanyak 17 ton di Makassar.

Namun, salah satu pelaku yang merupakan seorang warga negara China berhasil kabur saat akan ditangkap petugas kepolisian.

"Dalam kasus ini, polisi menetapkan satu orang tersangka berinisial M serta menetapkan seorang warga negara China berinisial W sebagai daftar pencarian orang (DPO)," kata Kasubdit 3 Tipidter Polda Sulsel, Kompol Jufri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jufri menerangkan bahwa bambu laut selundupan tersebut disimpan di sebuah kompleks pergudangan di Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel.

"Bambu laut yang diselundupkan tersebut disimpan tersangka M. Barang bukti yang berhasil diamankan sebanyak 17 ton," ungkap dia.

Bambu laut adalah jenis karang lunak yang hidup di perairan tropis, memiliki struktur bercabang menyerupai bambu, dan berwarna keemasan, kuning, atau coklat.

Sebelumnya, menurut Jufri, tersangka mengirimkan satu kontainer berisi 10 ton bambu laut dari dalam negeri dan hendak dijual ke warga negara asal China.

"Pelaku utama yang membiayai seluruh kegiatan ini adalah Mr. W, warga negara asing asal China yang saat ini berstatus DPO," jelas Jufri.

Sementara itu, Jufri menyebut pihaknya telah melimpahkan berkas perkara dan tersangka ke pihak kejaksaan untuk segera menjalani persidangan.

Akibat perbuatannya, M dijerat pasal 40A ayat (1) huruf e juncto pasal 21 ayat (2) huruf b undang-undang Nomor 32 tahun 2024 tentang perubahan atas undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

(mir/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |