Produsen Desak Kepastian Insentif Motor Listrik Paling Lambat Juni

6 hours ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 23 Mei 2025 21:01 WIB

Kepastian insentif motor listrik, dilanjutkan atau tidak, serta implementasinya diminta dilakukan pada semester I 2025. Kepastian insentif motor listrik, dilanjutkan atau tidak, serta implementasinya diminta dilakukan pada semester I 2025. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Penjualan motor listrik di Indonesia saat ini mandek karena pemerintah menghentikan insentif pembelian dan tak ada kepastian bakal dilanjutkan. Para produsen motor listrik sudah menjerit minta insentif dilanjutkan atau paling tidak dipastikan tak lanjut bila memang keputusannya demikian.

Berdasarkan data yang diungkap startup lokal Maka Motors , penjualan motor listrik ketika subsidi pembelian Rp7 juta per unit diberikan pemerintah mencapai 63 ribu unit pada 2024. Angka ini dikatakan melonjak tajam dari 2023 sebanyak 11 ribu unit.

Pada tahun ini penjualan motor listrik terjun bebas, disebut cuma 2.000 unit sepanjang Januari-Maret.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Maka perlambatan ini efek konsumen menahan diri membeli motor listrik dan menunggu kepastian insentif dilanjutkan pemerintah.

"Ketidakpastian mengenai kelanjutan subsidi sepeda motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan baik untuk pelaku industri maupun konsumen. Kita sudah melihat bagaimana insentif di tahun 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik," kata CEO Maka Motors Raditya Wibowo diketerangan resminya, Jumat (23/5).

Dia mengatakan kejelasan pemberian subsidi, dilanjutkan atau tidak, dari pemerintah adalah hal mendesak. Ketidakpastian disebut justru menghambat pertumbuhan pasar motor listrik.

"Kami sangat berharap pengumuman dan implementasi kebijakan subsidi yang jelas dapat dilakukan paling lambat pada semester pertama tahun 2025, sehingga momentum positif adopsi kendaraan listrik dapat terus terjaga," ujar dia lagi.

Maka Motors merupakan startup motor listrik yang didirikan pada 2021 oleh mantan petinggi Gojek. Pada 2023 perusahaan ini mendapatkan pendanaan lebih dari setengah triliun rupiah dari berbagai investor.

Sejauh ini Maka Motors baru punya satu produk motor listrik, Cavalry, yang meluncur pada Januari 2025 dan belum sempat merasakan program subsidi Rp7 juta dari pemerintah.

Insentif menggantung

Pemberian subsidi motor listrik telah berhenti pada Oktober 2024 saat kuotanya habis. Setelah itu tak ada kelanjutan hingga sekarang.

Meski demikian Kemenperin sempat menyatakan sudah mengusulkan pemberian bantuan baru sejak November 2024 tetapi belum disetujui hingga sekarang.

Dalam usulan Kemenperin, bantuan diganti dari subsidi menjadi insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) 6 persen untuk motor listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen yang memiliki baterai jenis Sealed Lead Acid (SLA).

Selain itu PPN DTP sebesar 12 persen diberikan buat motor listrik TKDN di atas 40 persen yang menggunakan baterai lithium.

Kemenperin sudah mengajukan usulan insentif baru ini melalui proposal ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada November 2024. Nasib insentif ini dikatakan sekarang ada di tangan Kementerian Keuangan.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |