Purbaya Minta Rosan Cicil Rp2 T ke China Buat Lunasi Utang Whoosh

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 15 Okt 2025 19:52 WIB

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa meminta CEO Danantara Rosan Roeslani mencicil Rp2 triliun per tahun sampai utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh lunas. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa meminta CEO Danantara Rosan Roeslani mencicil Rp2 triliun per tahun sampai utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh lunas. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meminta CEO Danantara Rosan Roeslani mencicil Rp2 triliun per tahun sampai utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh lunas.

Hal tersebut diungkapkan sang Bendahara Negara usai perdana mengikuti rapat Dewan Pengawas (Dewas) Danantara.

Purbaya memperkirakan bunga utang yang harus dibayar tembus Rp2 triliun per tahun. Sedangkan proyeksi pendapatan dari operasional Whoosh selama setahun penuh adalah Rp1,5 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka cuma perlu bayar Rp2 triliun, kan? Untungnya Rp1,5 triliun. Basically, low cost-nya cuma Rp500 (miliar) yang kurang, kan? Dapat (dividen BUMN) setahun Rp90 triliun-Rp100 triliun," jelas Purbaya usai rapat di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Rabu (15/10).

"Yang jelas, kita lihat dulu waktu perjanjian (China Development Bank) dengan Indonesia, apakah harus (dibayar) pemerintah atau struktur pembayaran yang jelas? Kan Danantara juga pemerintah, dari BUMN-BUMN jadi satu," tambahnya.

Ia menegaskan Rosan sebenarnya mampu membayar utang tersebut menggunakan dividen BUMN. Ia mencontohkan dividen yang disetor perusahaan pelat merah di Indonesia tahun ini mencapai Rp80 triliun.

Jumlah pendapatan Danantara tersebut, menurut Purbaya, sudah sangat cukup untuk mencicil bunga utang kepada China Development Bank.

Kendati demikian, Rosan diklaim masih akan mempelajari ulang skema pembayaran utang Whoosh tersebut. Hasilnya bakal disampaikan kepada Menkeu Purbaya di kemudian hari.

"Yang (utang) Whoosh mereka (Rosan) bilang akan pelajari lagi dan mereka akan propose ke kita seperti apa (skema pembayaran utang Whoosh). Kalau saya bilang, saya sudah putus (tidak pakai APBN). Nanti kita tunggu deh seperti apa studinya," tuturnya.

"Saya sih posisinya clear, karena di perjanjian Indonesia dengan China enggak ada harus pemerintah yang bayar. Biasanya sih, selama struktur pembayarannya clear, mereka (CDB) gak ada masalah," imbuh Purbaya.

Sementaa itu, CEO Danantara Rosan Roeslani enggan memberikan komentar selepas rapat. Ia menyebut pembicaraan di dalam adalah ranah Dewas Danantara. Rosan juga mengaku buru-buru dipanggil ke Istana Kepresidenan Jakarta.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |