Radiofarmaka Dalam Negeri Resmi Digunakan, Langkah Penting Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker

7 hours ago 2

Agus Warsudi , Jurnalis-Kamis, 22 Mei 2025 |09:52 WIB

Radiofarmaka Dalam Negeri Resmi Digunakan, Langkah Penting Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker

Radiofarmaka Dalam Negeri Resmi Digunakan. (Foto: BPOM/Bio Farma)

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan Nomor Izin Edar (NIE) untuk radiofarmaka produksi dalam negeri, 18-F Fluorodeoxyglucose (FDG) atau FloDeg. Radiofarmaka ini penting dalam diagnostik kanker berbasis PET-Scan (Positron Emission Tomography) yang pertama mendapatkan izin edar di Indonesia.

NIE diserahkan secara langsung oleh Kepala Badan POM Taruna Ikrar kepada Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma Yuliana Indriati pada Senin 19 Mei 2025 di Jakarta.

Taruna Ikrar mengatakan, saat ini, Indonesia menghadapi tiga tantangan besar dalam sektor kesehatan Indonesia saat ini. Pertama, kata Taruna, berkembangnya penyakit baru. Kedua, lebih dari 90 persen Bahan Baku Obat masih impor. Artinya Indonesia sangat tergantung kepada negara lain.

"Secara bertahap, BPOM mengajak berbagai pihak untuk mengurangi ketergantungan tersebut sampai setidaknya mencapai angka 50 persen," ucap Taruna, dikutip Kamis (22/5/2025).

Ketiga, ujar Taruna, SDM Indonesia ditantang oleh perkembangan teknologi yang pesat. "Oleh karena itu, peran berbagai stakeholder kesehatan sangat penting dalam menyikapi tantangan ini.” ujar Taruna.

Taruna menuturkan, BPOM mendorong pengembangan produk yang berhubungan dengan produk inovasi, salah satunya radiofarmaka untuk menghadapi penyakit khususnya kanker.

“Radiofarmaka itu penting. Kita tahu banyak penyakit yang bisa dipercepat penyembuhannya lewat penggunaan radiofarmaka, salah satunya adalah penyakit kanker," tuturnya.

Radiofarmaka, kata Taruna, merupakan produk inovatif untuk menghadapi tantangan cepatnya perkembangan penyakit dewasa ini. Menghadapi kanker tidak lagi hanya mengandalkan metode kemoterapi dan radioterapi.

"Namun saat ini, radiofarmaka menjadi salah satu metode terbaru dalam menghadapi kanker. Kami meyakini Bio Farma bisa semakin melayani masyarakat dengan menghasilkan produk-produk inovatif, salah satunya adalah radiofarmaka,” ucap Taruna.

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |