Ragam Tradisi Unik Lebaran di Berbagai Wilayah Indonesia

1 day ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Hari Raya Idulfitri bukan sekadar perayaan keagamaan, tapi juga momentum kebersamaan yang memperkaya budaya di setiap sudut Nusantara.

Berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi unik yang telah diwariskan turun-temurun, memberikan warna tersendiri dalam merayakan hari kemenangan ini.

Berikut beberapa tradisi Lebaran yang menjadi ciri khas berbagai daerah di Indonesia, menukil NU Online:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sumatra: kebersamaan dalam hidangan dan ritual

Perayaan atau tradisi lebaran di wilayah Sumatera diwarnai dengan hidangan dan berbagai ritual unik. Di Aceh misalnya, masyarakatnya akan membeli dan menyantap daging bersama keluarga. Tradisi ini dikenal dengan istilah Makmeugang yang juga dilakukan sebagai bentuk syukur atau berakhirnya Ramadan.

Sementara di wilayah Riau ada tradisi yang dikenal dengan nama Batobo. Perantau yang pulang kampung disambut dengan arak-arakan rebana mengelilingi desa, mempererat tali silaturahmi.

Di Bengkulu ada juga tradisi Ronjok Sayak. Tradisi ini diwarnai dengan warga yang membakar batok kelapa, menyerupai gunungan sebagai doa bagi leluhur dan simbol rasa syukur.

Kemudian di Bangka ada tradisi Badulang. Tardisi ini ditandai dengan warga yang berkumpul setelah salat Idulfitri untuk menyantap hidangan khas yang tertutup tudung saji bersama-sama.

2. Jawa dan Madura: tradisi yang penuh makna

Sedikit berbeda dengan Sumatera, di Jawa dan Madura perayaan dibuat lebih bermakna. Misalnya, di Jakarta ada yang dikenal dengan istilah Lebaran Betawi. Ini adalah perayaan khas masyarakat Betawi dengan pertunjukan budaya dan kuliner seperti kerak telor dan dodol Betawi.

Kemudian di wilayah Banten ada istilah Ngadongkapkeun. Ini adalah ritual doa bersama setelah salat Idul Fitri dan sungkeman sebagai wujud penghormatan kepada yang lebih tua.

Di Yogyakarta ada tradisi yang dikenal dengan istilah Grebeg Syawal. Perayaan ini ditandai dengan upacara gunungan berisi hasil bumi yang didoakan dan dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol sedekah Sultan.

Di Jember ada perayaan yang dikenal dengan istilah Pawai Pegon, yakni gerobak berhias ditarik sapi, mengarak keluarga yang membawa ketupat dan lauk menuju pantai untuk makan bersama.

Kemudian di Madura ada perayaan yang dikenal dengan istilah Tellasan Topak. Tradisi lebaran ketupat pada hari ketujuh Idul Fitri, di mana kaum perempuan mengantar makanan dengan nampan di atas kepala.

3. Bali dan Nusa Tenggara: kebersamaan dan syukur

Lebaran juga dirayakan di wilayah Timur. Ada tradisi Ngejot di Bali yakni tradisi berbagi makanan kepada tetangga sebagai simbol rasa terima kasih.

Kemudian ada Perang Topat di Lombok. Ini adalah ritual unik berupa saling lempar ketupat sebagai simbol syukur dan kebersamaan. Sementara di NTB ada Bakar Ilo Sanggari (NTB) yakni pembuatan lentera dari bambu dan minyak biji jarak yang dinyalakan di sekitar rumah sebagai doa untuk berkah dan kedatangan roh leluhur.

4. Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku: perayaan yang spektakuler

Perayaan di wilayah-wilayah ini cukup menarik dan meriah. Misalnya perayaan Meriam Karbit di Pontianak. Malam takbiran dimeriahkan dengan ledakan meriam karbit raksasa di tepian Sungai Kapuas.

Kemudian warga Gorontalo, Sulawesi merayakan lebaran dengan warga memasang lampu minyak di halaman rumah menjelang Lebaran, melambangkan penerangan hati dan kehidupan. Sementara di Sulawesi Utara ada tradisi Binarundak, ini adalah tradisi memasak dan makan bersama nasi jaha, hidangan ketan dengan jahe yang dibakar dalam bambu.

Kemudian ada juga tradisi Pukul Sapu di Maluku, tradisi ini memperlihatkan dua kelompok pemuda dari desa berbeda bertanding memukul dengan sapu lidi sebagai simbol persaudaraan dan keberanian.

[Gambas:Video CNN]

(tis/tis)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |