RI Adopsi Tokyo Statement, Perkuat Infrastruktur Digital dan Data

1 day ago 3

TIM | CNN Indonesia

Sabtu, 31 Mei 2025 16:04 WIB

Indonesia dan seluruh negara anggota APT telah mengadopsi Tokyo Statement yang akan menjadi visi lima tahun bagi kawasan Asia-Pasifik di bidang telekomunikasi. Indonesia dan seluruh negara anggota APT telah mengadopsi Tokyo Statement yang akan menjadi visi lima tahun bagi kawasan Asia-Pasifik di bidang telekomunikasi/TIK. (Foto: Dok. Istimewa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri di Tokyo Jepang (29-31 Mei 2025). Pada Pertemuan tersebut, Indonesia dan seluruh negara anggota APT telah mengadopsi Tokyo Statement yang akan menjadi visi lima tahun bagi kawasan Asia-Pasifik di bidang telekomunikasi/TIK.

Tokyo Statement berisi 6 pilar yang menjadi bagian dari visi pembangunan TIK di kawasan Asia Pasifk. Keenam pilar tersebut adalah konektivitas digital, inovasi dan kewirausahaan digital, kepercayaan dan keamanan, inklusi digital dan pengembangan kapasitas, keberlanjutan, serta kemitraan dan kolaborasi.

Dalam pidatonya, Meutya menekankan infrastruktur digital saja tidak cukup, namun harus dipadukan dengan tata kelola yang kuat, keamanan dan proteksi data, literasi dan kapabilitas digital, dan akses yang adil dan bermakna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan tersebut, beberapa negara-negara Asia Pasifik tertarik dan mengelaborasi lebih jauh mengenai bagaimana Indonesia mengatur lingkungan digital untuk anak-anak yang tidak hanya aman tetapi juga inklusif dan terpercaya.

Di forum tersebut, Meutya memperkenalkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik Dalam Pelindungan Anak (PP Tunas)yang merupakan langkah besar dalam melindungi anak-anak di ruang digital.

"Peraturan ini mengamanatkan penyedia sistem elektronik untuk memastikan konten yang sesuai dengan usia, menerapkan mekanisme verifikasi, dan membangun sistem pelaporan yang efektif untuk konten yang berbahaya," demikian keterangan resmi.

Forum APT tersebut juga dimanfaatkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital dengan melakukan beberapa pertemuan-pertemuan strategis antara lain dengan Sekretaris Jenderal APT, Mr Masanori Kondo, dan Direktur ITU Development Bureau, Cosmas Zavazava.

Di samping itu Menteri Komdigi juga melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa Menteri dari negara Asia Pasifik seperti China, Jepang, Iran, dan Malaysia. Pada kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital saling berbagi pengalaman mengenai perkembangan konektivitas digital, cyber security, alokasi spektrum, perkembangan artificial intelligence.

(asa)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |