CNN Indonesia
Selasa, 16 Sep 2025 19:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perhubungan memastikan rute KRL Jabodetabek batal diperpanjang sampai Karawang, Jawa Barat. Padahal, ini wacana lama yang dijanjikan sejak 2019 karena diyakini bakalan sangat membantu mobilitas warga daerah penyangga Jakarta.
Saat ini, jalur KRL arah Bekasi itu masih mentok sampai Cikarang, Jawa Barat.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (LLKA) DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Arif Anwar mengatakan sampai saat ini pemerintah tak punya rencana untuk memperpanjang jalur KRL lintas Bekasi sampai ke Karawang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab menurutnya, pemerintah harus melakukan pemasangan listrik aliran atas (LAA) terlebih dahulu untuk bisa memperpanjang rute KRL sampai Karawang.
"Jadi saat ini memang elektrifikasi baru sampai Cikarang. Rencana untuk ke Karawang saya rasa belum, karena kita harus melakukan elektrifikasi dulu sampai dengan Karawang," kata Arif dalam konferensi pers di Kantor Kemenhub, Senin (15/9) dikutip Detikfinance.
Selain itu, imbuh Arif, pemerintah belum memiliki anggaran untuk melakukan elektrifikasi atau pemasangan LAA sampai Karawang. Terlebih, Kemenhub punya program prioritas lain yang memakan cukup banyak anggaran.
"Saat ini kapasitas fiskal kita mungkin belum cukup memenuhi ya kalau kita melakukan elektrifikasi sampai dengan ke Karawang. Karena ada program-program lain yang lebih prioritas," ujarnya.
Sementara ini, Arif mengatakan penumpang KRL dari atau menuju Karawang bisa berganti moda dari KRL ke KA lokal.
"Dari Cikarang ke Kerawang ataupun ke Cikampek ini bisa menyambung dengan kereta lokal," ucap Arif.
Menteri Perhubungan (Menhub) era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Budi Karya Sumadi sempat menargetkan rute KRL akan bakal diperpanjang sampai Karawang pada 2025 atau paling lambat 2026.
"Jadi kalau yang namanya KRL itu adalah secara makro menjadi satu inisiatif dari pemerintah sebagai contoh yang ke arah barat kita sudah lakukan sampai Rangkasbitung. Karawang bisa tahun depan atau 2026," kata Budi kepada wartawan usai rapat dengan Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/6).
(pta/agt)