Soal Keracunan MBG, Sultan Jogja Heran SPPG Disuruh Masak 3 Ribu Porsi

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 18 Okt 2025 20:52 WIB

Merespons masih maraknya keracunan MBG, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menilai salah satu masalahnya adalah satu SPPG yang diberi tugas memasak 3 ribu porsi. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X. (CNN Indonesia/Tunggul)

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) mengaku heran dengan tugas yang dibebankan ke setiap Satuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Menurutnya, tugas memasak hingga 3.000 porsi MBG per SPPG itu sangat berat dan berpotensi menimbulkan keracunan. Hal itu diungkap Sultan HB X merespons masih maraknya kasus keracunan MBG, termasuk yang dialami siswa-siswa SMAN 1 Jogja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan sudah mengatakan, ya gimana, kalau mau bikin 3 ribu porsi ya tidak bisa tho. Nek biasane mung (kalau biasanya cuma bikin) 50 (porsi) terus (bikin) 3.000, dengan dapur tradisional itu suruh masak 3 ribu itu jam piro olehe arep tangi (jam berapa harus bangun)?" ujar Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Jumat (17/10) seperti dikutip dari detikJogja.

Menurut Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut, sistem yang diterapkan di SPPG ini harus dievaluasi.

Dia menilai banyaknya porsi yang dikerjakan membuat setiap SPPG harus memasak sejak dini hari guna diberikan kepada siswa di sejumlah sekolah yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Padahal, sambungnya, makanan MBG baru dihidangkan pada siang hari.

"Lho iya (perlu evaluasi), sekarang masalahnya, misal maunya itu harus diawasi, terus punya sertifikat. Tapi kalau dapurnya itu ming nganggo (cuma pakai) areng atau pakai LPG tapi (dibebani) 2.000 atau 3.000 porsi enggak akan bisa. Rumah makan wae ra ono sing [tidak ada yang] buka nganti [sampai] 3 ribu porsi terus. Enggak akan mampu," ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengusulkan agar ke depan SPPG dibagi menjadi beberapa unit kecil. Kemudian setiap unit cukup memasak setidaknya untuk 50 porsi. Menurutnya cara ini akan lebih logis untuk menghindarkan dari kasus keracunan.

"La nek 3.000 (porsi) ya dibagi berapa porsi gitu aja. Itu lebih logis daripada satu unit suruh 3.000, tidak akan bisa. Yang 50 (porsi) aja mungkin bangunnya sudah 4.30 WIB. Lha nek (kalau) 3 ribu kan malam (masaknya) suruh makan jam 10.00 WIB, lha ya keracunan no," kata Sultan.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |