Sri Mulyani Ungkap Cara Orang Miskin Bisa Jadi Pengusaha

5 hours ago 2

tim | CNN Indonesia

Kamis, 19 Jun 2025 10:21 WIB

Sri Mulyani mengatakan permasalahan tenaga kerja Indonesia yang tidak produktif berakar dari persoalan gizi sampai akses terhadap pendidikan. Sri Mulyani mengatakan permasalahan tenaga kerja Indonesia yang tidak produktif berakar dari persoalan gizi sampai akses terhadap pendidikan. (Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan orang miskin bisa menjadi pekerja yang produktif dengan adanya program pemerintah seperti makan bergizi gratis (MBG) hingga Sekolah Rakyat.

Walau tidak kekurangan angkatan kerja, Indonesia menghadapi masalah skill dan kualitas. Sri Mulyani menilai permasalahan tenaga kerja Indonesia berkaitan dengan urusan gizi sampai pendidikan.

"Orang miskin enggak mungkin jadi entrepreneur ulet. Dia harus kesehatannya diperbaiki, gizinya diperbaiki, sekolahnya harus di-provide," tegas Sri Mulyani dalam CNBC Economic Update 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Labor, kalau dia masa kecilnya stunting, kurang gizi, maka dia tidak akan pernah bisa menjadi labor yang produktif. Maka, kita mengintervensi dari mulai pemeriksaan kesehatan gratis, program anti-stunting ... That's necessary intervention, termasuk makanan bergizi (makan bergizi gratis/MBG)," jelasnya.

Bahkan, sang Bendahara Negara membandingkan kualitas tenaga kerja RI dengan lulusan Ivy League alias kumpulan 8 kampus elite di Amerika Serikat. Ia menganggap persaingan itu bakal berat jika masalah gizi sampai pendidikan tak diperbaiki.

Wanita yang akrab disapa Ani itu menekankan tidak mungkin anak-anak yang tak diimunisasi atau kurang gizi bisa bersaing secara sempurna dan adil dengan jebolan Ivy League.

"Presiden Prabowo (Subianto) menetapkan bahwa mereka yang tidak beruntung, anak-anak orang miskin, sekarang ditampung di dalam Sekolah Rakyat. Sehingga mereka mendapatkan fasilitas pendidikan yang tidak hanya sama, bahkan baik. Itu tidak hanya memotong tali kemiskinan, namun juga meng-empower mereka," jelas Ani.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |