Tangis Asisten Pelatih PSG Pecah Usai Juara Liga Champions

1 day ago 5

CNN Indonesia

Minggu, 01 Jun 2025 11:35 WIB

Asisten pelatih PSG Rafel Pol menangis dengan air mata yang mengalir sangat deras usai Paris Saint-Germain juara Liga Champions 2024/2025. Asisten pelatih PSG Rafel Pol (kiri) bersama Luis Enrique. (REUTERS/Christian Hartmann)

Jakarta, CNN Indonesia --

Asisten pelatih PSG Rafel Pol menangis dengan air mata yang mengalir deras usai Paris Saint-Germain juara Liga Champions 2024/2025.

Kemenangan PSG di Liga Champions bukan hanya membuat pelatih Paris Saint-Germain Luis Enrique, tak kuasa menahan air mata setelah para pendukung PSG memberikan penghormatan menyentuh untuk mendiang putrinya, Xana, usai kemenangan bersejarah klub di final Liga Champions.

Tetapi, asisten pelatih PSG Rafel Pol juga menangis denga air mata yang mengalir deras ketika timnya memastikan juara Liga Champions.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rafel Pol menangis di bench karena terasa emosional baginya sebab baru enam bulan lalu istrinya meninggal dunia karena sakit. Video Rafel Pol menangis pun viral di media sosial.

Dalam laga yang digelar di Stadion Allianz, Munchen, pada Minggu (1/6) dini hari WIB, PSG sukses meraih gelar Liga Champions pertama mereka setelah mengalahkan Inter Milan 5-0. Usai pertandingan Luis Enrique dibuat menangis oleh fans PSG.

Di tengah perayaan penuh euforia itu, suasana emosional tercipta ketika para fans PSG membentangkan spanduk besar bergambar Xana, putri Enrique yang meninggal dunia pada 2019 akibat kanker saat berusia sembilan tahun, yang tengah melihat Enrique menancapkan bendera PSG di lapangan.

[Gambas:Instagram]

Momen itu terjadi tak lama setelah kapten tim, Marquinhos, mengangkat trofi kemenangan di hadapan lebih dari 30.000 pendukung Les Parisiens yang memadati stadion. Enrique tampak tersentuh dan menitikkan air mata menyaksikan penghormatan penuh cinta dari para fans.

"Itu sangat mengharukan. Sungguh indah membayangkan para penggemar memikirkan saya dan keluarga saya," ujar Enrique dikutip dari Mirror.

Meski mengapresiasi penghormatan luar biasa dari para pendukung, Enrique menegaskan bahwa cinta dan ingatannya terhadap Xana tak bergantung pada pencapaian di lapangan.

"Saya tidak perlu memenangkan Liga Champions untuk memikirkan putri saya. Saya selalu memikirkannya. Dia selalu bersama saya dan keluarga. Ini tentang mengambil sisi positif dari situasi negatif. Itulah mentalitas saya," kata Enrique.

Sebelum laga final, Enrique juga sempat mengenang kenangan indah bersama Xana, termasuk momen ketika mereka merayakan kemenangan Liga Champions bersama FC Barcelona.

"Putri saya suka berpesta, dan saya yakin dia masih mengadakannya di mana pun dia berada. Saya punya foto luar biasa bersama Xana, menancapkan bendera Barcelona di lapangan setelah final. Saya berharap bisa melakukannya juga untuk PSG," ujarnya penuh haru.

[Gambas:Video CNN]

(rhr)

Read Entire Article
Sinar Berita| Sulawesi | Zona Local | Kabar Kalimantan |