CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2025 18:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Komando Operasi Habema Kogabwilhan III mengklaim berhasil merebut Markas Besar Kodap VIII/Soanggama pimpinan Undius Kogoya di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono mengatakan markas itu selama ini digunakan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai pusat perencanaan serangan terhadap aparat dan warga sipil.
TNI pun menjadikan wilayah kampung tersebut sebagai pos taktis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menetapkan wilayah Soanggama sebagai Pos Taktis TNI guna memastikan keamanan dan stabilitas di daerah tersebut tetap terjaga," kata Iwan dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10).
Perebutan markas OPM itu berawal dari pergerakan prajurit pada Selasa (14/10) malam.
Prajurit menuju wilayah Soanggama untuk membantu masyarakat terbebas dari OPM. Ia menyebut wilayah itu dikuasai sekitar 30 orang anggota OPM. Kontak tembak terjadi saat itu.
"Pada 15 Oktober 2025 sekitar pukul 05.30 WIT, kontak tembak terjadi saat pasukan TNI diserang oleh kelompok OPM. Menghadapi situasi tersebut, prajurit TNI dengan terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur pertempuran. Pada pukul 12.00 WIT situasi berhasil dikuasai dan kelompok OPM berhasil dipukul mundur," kata Iwan.
Ia menjelaskan dalam penyisiran pasca-kontak, TNI menewaskan14 anggota OPM, di antaranya sejumlah pimpinan dan pelaku penembakan terhadap aparat keamanan sebelumnya. Sementara sisanya melarikan diri ke arah hutan.
"Berdasarkan keterangan Kepala Desa Soanggama, seluruh korban yang tertembak merupakan anggota kelompok bersenjata OPM. Masyarakat juga memberikan informasi tambahan terkait keberadaan beberapa pucuk senjata lain yang saat ini sedang dalam proses pencarian oleh aparat," katanya.
Panglima Komando Operasi Habema Mayjen Lucky Avianto menegaskan tindakan yang dilakukan prajurit TNI merupakan langkah terukur dan sah secara hukum untuk melindungi keselamatan warga serta menegakkan kedaulatan negara.
"TNI akan terus melakukan penindakan terhadap kelompok bersenjata OPM yang mengancam keselamatan masyarakat. Kami berkomitmen menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera," kata Lucky.
(fra/yoa/fra)